Egan Bernal Kibarkan Bendera Putih?

| Penulis : 

Etape 15 seharusnya bisa dimanfaatkan Egan Bernal (Ineos Grenadiers) untuk memangkas jarak dengan pemilik yellow jersey Primoz Roglic (Jumbo-Visma). Namun yang terjadi justru sebaliknya. Sang juara bertahan tercecer. Peluangnya untuk menjuarai Tour de France 2020 makin menipis.

Sebelum etape 15 dimulai, Bernal menduduki posisi ketiga di General Classification (GC). Rider 23 tahun tersebut terpaut 59 detik dari Roglic. Mengingat statusnya sebagai ujung tombak Ineos Grenadiers, Bernal diyakini akan habis-habisan di etape 15.

Akan tetapi, penampilan Bernal justru jauh dari harapan tim dan para pendukungnya. Pembalap asal Kolombia ini terkewer-kewer dalam race Minggu (14/9) malam. Ia tak mampu bersaing dengan Roglic dan Tadej Pogacar (UAE-Team Emirates) di tanjakan menuju Grand Colombier.

Bernal finis di posisi 25 di etape 15. Selisih 7 menit 20 dari Pogacar selaku pemenang etape. Performa buruk di etape 15 membuatnya terlempar dari 10 besar klasemen GC. Bernal melorot ke posisi 13. Ia terpaut 8 menit 25 detik dari Roglic.

"Hari ini saya kehilangan tiga tahun hidup saya. Punggungku bukanlah alasan. Sekarang tim harus mengubah rencana untuk sisa balapan nanti," kata Bernal seperti yang dilansir Velonews.

Bernal menyadari bahwa ia tak cukup prima untuk menaklukkan tiga tanjakan di etape 15. Bernal mengaku hampir jatuh di tanjakan Kategori 1 di Montee de la Selle de Fromentel. Beruntung ia masih bisa bertahan meski merasa sangat menderita di sana.

Siksaan berlanjut di tanjakan menuju Grand Colombier. Tanjakan hors categorie (HC) sepanjang 17,4 kilometer dengan kemiringan rata-rata 7,1 persen ini membuatnya frustasi dan hampir menyerah.

"Saya merasa hampa, tidak memiliki kekuatan. Ketika pembalap lain melakukan akselerasi besar, saya tidak bisa terlalu keras untuk mengikuti. Tetapi kemudian saya pulih dengan sangat cepat. Namun tubuh saya tidak dapat bereaksi seperti biasanya," akunya dalam laman resmi tim.

Dengan sisa-sisa tenaga, Bernal berjuang untuk menyelesaikan tanjakan terakhir menuju Grand Colombier. "Saya melakukan yang terbaik untuk diri saya sendiri dan untuk tim. Tetapi ada pembalap lain yang lebih kuat dari saya, dan saya harus menerimanya," aku Bernal dalam wawancara dengan Sporza.

Hasil buruk di etape 15, plus terpaut lebih dari delapan menit dari Roglic di GC, membuat Bernal seolah kehilangan gairah. Ia merasa tidak memiliki kaki yang kuat untuk menanjak. "Sekarang apa? Memenangkan Tour itu mustahil. Saya ingin istirahat sekarang dan kita lihat nanti," tuturnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 13

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Getty Images

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Trik Sepeda Unbound Gravel 2025: Ban Makin Lebar, Eksperimen Dua Pentil
Nggravel Blitar 2025: Rehat Ngopi di De Karanganjar, Finis Makan Masakan Mak Ti 
181 Cyclist Starter Bentang Jawa 2025
Tour de Surakarta Kembali Digelar, Ajak Peserta Kenali Budaya Solo
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Criterium Dauphine 2025, Etape 5: Jake Stewart Menang, Evenepoel Terselamatkan