Helm Ini Punya Kamera Depan dan Belakang

Risiko hit and run (tabrak lari) sering menghantui para cyclist di seluruh dunia. Rob Asker, pria Australia, sudah mengalaminya dua kali. Saat kali kedua mengalaminya pada 2014, dia pun memutuskan untuk berbuat sesuatu: Menciptakan helm yang dilengkapi kamera depan dan belakang, yang bisa menjadi “saksi” atas segala sesuatu yang terjadi saat dia asyik bersepeda.

Asker, seorang insinyur penerbangan, pun menyibukkan diri. CycleVision Edge adalah hasilnya. Sebuah helm yang memiliki integrated camera di depan dan belakang. “Ketika saya ingin membeli barang seperti ini, ternyata tidak ada. Jadi saya pikir kenapa tidak saya buat sendiri?” ucapnya.

Awal 2018 ini, Asker menawarkan proyeknya via Kickstarter. Tapi hanya sepertiga duit terkumpul dari total yang dibutuhkan. Proyek ini lantas terus berlanjut karena ada sumber uang lain siap mendukung.

CycleVision Edge memiliki dua kamera, yang mampu merekam gambar 1920x1080 pixel dengan kecepatan 30fps, sudut pandangnya mencapai 160 derajat.

Setiap kamera memiliki internal memory card masing-masing, berkapasitas 32GB. Ada Micro-USB slot-nya, sehingga bisa diakses tanpa harus melepas dari helm. Ada USB port untuk men-charge baterai di kedua kamera, juga tanpa harus melepasnya.

Setiap kamera juga memiliki WiFi network. Artinya, kedua kamera bisa connect ke smartphone, atau settingannya bisa diubah via smartphone (lewat app). Kalau mau, kamera belakang bisa berfungsi ala spion, gambarnya ditayangkan live ke layar smartphone di stem/handlebar. Ada potensi livestreaming pula muncul dari fitur ini.

CycleVision Edge juga tahan air (level semprot, bukan terbenam). Hanya ada satu ukuran, tapi mencakup medium dan large (57-62 cm).

Yang jadi kendala utama adalah beratnya. Setiap helm berbobot 447 gram, jauh di atas kebanyakan helm papan atas yang beratnya kisaran 250-350 gram. Meski demikian, para tester mengaku tidak terlalu terganggu, tidak sampai mengakibatkan sakit pada leher.

Harga? Tentu jangan berharap murah. Dibanderol kisaran 660 dollar Australia atau sekitar Rp 6,6 juta per buah. (mainsepeda)

 

Foto: CycleVision Edge

 


COMMENTS