Seperti Melihat Lukisan Gunung saat SD

Jawa Timur: Pandaan via “Gudang Garam” Climb

Buat saya, main sepeda itu tidak hanya menyehatkan, tetapi juga untuk refreshing karena bisa mengunjungi tempat yang belum tentu akan saya kunjungi bila menggunakan mobil (walaupun sebenarnya juga bisa).

Baru-baru ini, saya dan teman-teman “menemukan” area tujuan baru yang super keren. Dekat sekali dengan Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya di daerah Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Hanya sekitar 30-an kilometer dari Surabaya.

Tanjakannya tidak terlalu menyiksa, jaraknya tidak jauh, tapi pemandangan gunungnya menakjubkan!

Salah satu teman bersepeda saya, Raymond, mengatakan “Setelah 30 tahun baru saya tahu inilah gunung persis seperti gambar gunung saat kita sekolah di Sekolah Dasar dulu ya”.

Mau kesana ? Gampang banget!

Start dari Dunkin Donuts Ahmad Yani (dekat Bundaran Waru) jangan lupa seting Garmin menjadi 0 kilometer. Cukup mengikuti sepanjang Jalan Ahmad Yani arah ke selatan hingga masuk alun-alun kota Sidoarjo (kilometer ke-13), lanjutkan mengikuti jalan utama kota Sidoarjo dan masuk ke Tanggulangin, di sinilah lokasi semburan lumpur panas Lapindo, ditandai dengan adanya tanggul besar di sebelah kiri kita.

Buat yang iseng dan ingin mengetes kekuatan kaki, biasanya teman-teman cyclist Surabaya akan “balap liar” di sepanjang 2 km selepas rel kereta api Tanggulangin hingga ke penyempitan jalan. “Jalannya lebar, mulus dan kalo pagi masih sepi”, tutur Yusuf Eydrus, cyclist asal Sidoarjo yang kerap menyentuh top speed 60 km/jam di lintasan ini.

Selepas Lapindo, lanjutkan perjalanan tetap di jalur utama jalan provinsi itu hingga bertemu dengan bundaran Apolo. Di sinilah titik start segment “Pandaan Climb Race” di Strava. Sampai titik bundaran Apolo ini kilometer Garmin menunjukkan angka 28.

Perhatikan Garmin, saat kilometer mencapai angka 34 maka di sebelah kiri akan ada pabrik minuman Coca-Cola. Nah, maju sedikit lagi harus belok ke kanan masuk ke jalan besar berbeton.

Ikuti jalan berbeton ini dan akan menemukan pintu utama pabrik rokok Gudang Garam, teruslah putar pedal sepedamu mengikuti jalan utama hingga kilometer Garmin menunjukkan angka 36, maka ada pertigaan dan beloklah ke kiri.

Memasuki jalan ini maka kita akan menyusuri pabrik rokok Gudang Garam dari sisi samping. Asyiknya, bisa menikmati tanjakan sambil menghirup sedap dan wanginya aroma cengkeh.

Jalanan beraspal mulus dan lebar ini  berkontur seperti tangga dengan gradient 6-7 persen sepanjang sekitar 3 km. mencapai titik tertinggi akan ada pertigaan. Silakan istirahat dulu, lalu lanjutkan tantangan climbing dengan belok ke kanan.

Memang jalan ini lebih kecil tapi tetap mulus berbeton. Sekitar kita agak gelap dan sangat sejuk karena banyak pohon yang menghalangi sinar matahari menerobos masuk.

Hanya ada satu tanjakan dengan gradient maksimal 20 persen di tengah-tengah kawasan “hutan” ini. Jangan khawatir, tanjakan ini pendek hanya sekitar 600 meter (yang 20 persen hanya sepersekiannya).

Tanjakan ini bisa dianggap sebagai klimaks!

Selepas itu kita akan mendapatkan pemandangan Gunung Penanggungan di sebelah kanan yang sangat indah dan membuat takjub. Speechless, lihat foto aja ya ! Oh ya, di sini Garmin menunjukkan kilometer 39.

Puas berfoto di background karya Tuhan ini, lanjutkan perjalanan dan mulai menurun hingga menemukan pemandangan kedua yang tak kalah indah dan damainya karena di kiri-kanan kita bertabur sawah yang hijau menguning tanda siap dipanen, berlatar belakang gunung yang indah.

Lanjutkan perjalanan menurun terus ke arah Kesiman Trawas. Setelah bertemu pertigaan di Kesiman Trawas ini, cyclist bisa memilih. Apabila belok ke kiri akan turun kembali ke Pandaan untuk pulang ke Surabaya.

Apabila ingin tantangan lebih, bisa belok kanan menanjak lagi sekitar 6 km menuju Desa Kesiman Trawas dengan elevasi 700 m.

Anda punya tanjakan lebih menakjubkan, atau lokasi bersepeda lebih indah lagi? Ayo share dan upload di mainsepeda.com! (mainsepeda)

 


COMMENTS