Tidak perlu ditegaskan lagi, gravel bike adalah aliran sepeda paling berkembang di dunia saat ini. Sebuah sepeda yang bisa diajak ke segala medan, cepat on road dan tangguh off road.

Sekarang, produsen asal Kanada, Cervelo, akhirnya ikut-ikutan terjun serius ke arena ini. Mereka merilis A Seris Aspero, sepeda yang dirancang sebagai gravel bike cepat dan agresif.

Sebenarnya, pada 2016 Cervelo pernah merilis C Series, sepeda road yang lebih dari sekadar “endurance.” Tapi, sepeda itu langsung ketinggalan zaman begitu tren gravel bike meroket tidak lama kemudian. Menuntut frame yang bisa dipasangi ban lebar hingga 45 mm.

Dengan Aspero, Cervelo berharap bisa langsung bersaing di arena itu. Langsung jadi “pemain” di ajang-ajang yang sedang populer di Amerika, yaitu balapan “Grinduro” alias gravel jarak jauh alias seperti Dirty Kanza.

Kevin Franks, pimpinan marketing Cervelo, mengatakan bahwa dealer-dealer Cervelo di Amerika Utara sekarang hidupnya sangat bergantung pada penjualan gravel bike. Bahkan, 80 persen penjualan sepeda drop bar adalah gravel bike!

Itu ditegaskan oleh Maria Benson, director of product Cervelo. “Dalam beberapa tahun terakhir, saya paling sering ditanya, kapan Cervelo akan merilis gravel bike. Karena gravel riding dan racing sekarang sudah menjadi makanan sehari-hari di mana-mana,” ujarnya.

“Aspero” sendiri artinya jalanan yang kasar. Lewat Aspero, Cervelo berharap memiliki sepeda gravel tercepat. Kalau diperhatikan detailnya, bentuk-bentuk tube-nya, sepeda ini sangat mirip R Series. Menurut Cervelo, mereka memang ingin stiffness-nya setara dengan sepeda road andalan mereka itu.

Untuk kapasitas ban, Aspero bisa dipasangi ban 700c hingga 42 mm, atau ban 650b hingga 49 mm. Grupset bisa untuk 2x maupun 1x, karena derailleur hanger di depan bisa dilepas.

Secara posisi pengendara, Cervelo merancang Aspero lebih agresif dari kebanyakan gravel bike. Karena itu tadi, Cervelo merancang ini sebagai sepeda untuk gravel racing.

Supaya bisa cepat di aspal dan tetap stabil di jalan makadam, Cervelo memiliki fitur khusus pada ujung fork. Mereka menamainya “trail-mixer.”

Dengan mengubah posisi trail-mixer itu, posisi roda jadi bisa lebih maju 5 mm. Atau sebaliknya, mundur 5 mm. Jarak sumbu roda lebih panjang akan membuat sepeda lebih stabil, sedangkan lebih pendek membuat handling lebih lincah. Selain itu, dua posisi ini bisa membuat sepeda memiliki karakter setara bila memakai ban 700c maupun 650b. (mainsepeda)

 

 

 

 

Populer

Fian Tiga Besar di Gravelista 2025, Hadi Tombro Kurang Beruntung
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM: Hors Categorie dan Keindahan Menuju Puncak Paltuding
Vuelta a Espana 2025, Etape 3: Jegal Pedersen-Vingegaard, Gaudu Mengejutkan
Tour de Surakarta 2025: Paket Khusus Komunitas Jelang Akhir Pendaftaran
Bentang Jawa Lunas
Peter Sagan Pakai Sepeda Alloy, Team Sky Tetap tanpa Disc Brake
Bentang Jawa 2025: Memasuki Segmen Ternyaman, Melawan Kebosanan
Etape ke-20 dan Kuncian Gelar Juara Tour de France 2023 Jonas Vingegaard