Superstar Team Ineos, Chris Froome, telah berhasil menjalani operasi intensif setelah mengalami kecelakaan “horor” di Prancis, Rabu pagi lalu (12/6). Pembalap Inggris itu menjalani operasi selama delapan jam di Rumah Sakit di Saint-Etienne, dan setelahnya harus berada di ICU selama dua hari.

Operasi berlangsung cukup lama karena cedera kompleks yang dia alami. “Dia menjalani operasi tulang paha (kanan), pinggul, siku lengan. Dia juga mengalami patah beberapa rusuk, dan sedikit luka dalam. Jadi dia harus berada di ICU untuk beberapa hari ke depan dan kita bergerak dari situ,” ungkap Dave Brailsford, bos Team Ineos yang sebelum ini dikenal dengan nama “Team Sky.”

Begitu operasi dilaporkan berlangsung sukses, detail tentang kecelakaan yang dialami Froome semakin terungkap. Penjelasan paling komplet disampaikan oleh Dan Martin, bintang UAE Team Emirates asal Irlandia.

Saat menjajal rute time trial di Roanne, Rabu pagi itu, Martin sedang mengikuti rombongan Team Ineos. Martin menyusul di belakang mobil Team Ineos saat mencapai puncak tanjakan, tapi kemudian melamban untuk tidak mengganggu.

Kecelakaan pun terjadi di turunannya.

Menurut Martin, dan cerita beberapa pihak lain, Froome sedang naik sepeda time trial. Dalam kecepatan lebih dari 60 km/jam, Froome melepas tangan dari time trial bar untuk menyeka hidung. Saat itu pula angin sangat kencang menyapu roda depannya. Froome pun kehilangan kendali. Tanpa mampu mengurangi kecepatan, dia menghantam dinding sebuah rumah.

“(Rekan) dan saya saling melihat satu sama lain, diam terkejut, dan berdiri diam selama 20 detik, gemetar,” kenang Martin. “Saya sempat berpikir dia bisa tewas. Melihat kejadian itu sama sekali tidak mengenakkan,” lanjutnya.

Martin baru mau bicara sekarang karena tidak ingin membuat situasi rumit. “(Rabu lalu) kami tidak mau bicara apa-apa untuk menghormati Chris dan keluarganya. Biar Team Ineos bicara duluan,” ujarnya.

Kejadian itu benar-benar membuat Martin terguncang. “Saya terus memikirkannya tadi malam dan saya masih terus mengingat (kecelakaan) itu di kepala saya. Sangat, sangat, tidak mengenakkan,” pungkasnya. (mainsepeda)

 

Populer

Kolom Sehat: Saya Harus Menghadap Guru BP
Vuelta a Espana 2025, Etape 3: Jegal Pedersen-Vingegaard, Gaudu Mengejutkan
Bentang Jawa 2025: 181 Peserta, 47 DNF, Rekor 119 Finisher!
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Vuelta a Espana 2025, Etape 2: Jatuh dan Bangkit, Vingegaard Rebut Maillot Rojo
Bentang Jawa Lunas
Vuelta a Espana 2025: Vingegaard Leluasa Bidik Juara
Bentang Jawa 2025: Miswanto-Yusuf Kibar Rajai Kategori Pair, Citra Juara Women!
Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Juara! Pecah Rekor Finish Under 78 Jam
Bentang Jawa 2025: Asupan Para Juara, dari Batagor hingga Ayam Krispi