Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 akan menjadi seri penutup dalam rangkaian Mainsepeda Trilogy tahun ini. Event ini menghadirkan atmosfer scenic sekaligus persaingan yang sengit untuk merebut juara umum.
Dari 15 kategori yang ada, sorotan utama justru tertuju pada kelompok Men Age Under 29. Pasalnya terdapat tiga cyclist bersaing ketat yang punya kans juara terbesar.
Nur Hasyim dan Ethan Batara Njotoprawiro memimpin klasemen dengan meraih total 32 poin. Di bawah mereka, sang juara bertahan, Dandy Dwi Prasetya hanya dua poin tertinggal.
Baca Juga: Tak Sekadar Bluefire, Ijen Punya Scenic hingga Eco Resort yang Menawan
Sengitnya persaingan tersebut membuat Nur Hasyim hijrah ke Bali untuk berlatih khusus. "Saat ini saya sudah berada di Bali untuk persiapan yang lebih maksimal. Di sini saya tentu latihannya di daerah Kintamani untuk lebih terbiasa dengan gradiens yang tinggi," jelasnya.
"Saya optimis untuk menghadapi Bluefire Ijen 2025 yang tentunya saya sudah mempersiapkan secara betul-betul."
Berbeda dengan dua seri sebelumnya, pendakian di puncak Paltuding, Ijen, memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Rute kemiringannya sangat panjang, mencapai 27 Km. Begitu pula, elevasinya yang mencapai sekitar 1.700 meter.
Tanjakan Paltuding juga sering menjadi lokasi rute balapan road race kelas dunia, yakni Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI). Balapan multi-etape itu telah masuk kalender UCI dengan kelas 2.2.
Level tantangan yang lebih tinggi membuat para cyclist tidak hanya mempersiapkan tubuh dan kakinya dengan latihan rutin. Strategi untuk mengatur asupan energi pun juga diperlukan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Dandy.
"Asupan lebih diperhatikan lagi, soalnya KOM-nya jauh. Kita juga gak bisa terlalu nafsu di awal saja," kata cyclist asal Jakarta itu.
Sementara itu, Ethan melihat persaingan Mainsepeda Trilogy dari kacamata yang berbeda. Ia melihat event besutan Mainsepeda ini sebagai ruang pembelajaran baginya. Ethan selalu berlapang dengan hasil yang didapatkannya. Termasuk dua kali runner up di dua seri Mainsepeda Trilogy sebelumnya.
"Sangat seru bersaing dengan mereka. Saya salut dan banyak belajar dari mereka," kata cyclist 25 tahun ini.
"Saya mempelajari untuk selalu bersyukur apapun hasil yang didapat dan kebahagian itu bukan dicapai, namun diciptakan sendiri," imbuhnya.
Ethan menargetkan juara di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 demi meraih gelar juara umum. Meskipun demikian, ia mengaku terkendala waktu karena kesibukan bekerja.
Seperti diketahui, setiap seri Mainsepeda Trilogy akan dihitung dengan catatan poin bergantung posisi yang didapatkan. Poin tersebut kemudian akan diakumulasikan untuk menetapkan juara umum Mainsepeda Trilogy.
Baca Juga: Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Jangan Buru-buru Pulang dari Ijen!
Pemenang di setiap seri Mainsepeda Trilogy akan mendapatkan 20 poin, peringkat kedua meraih 16 poin, peringkat ketiga mengantongi 12 poin, dan setelahnya poin berurutan mulai dari 10,8,6,4,3,2 dan 1 untuk peringkat selanjutnya.
Kans juara bagi peserta akan semakin besar jika peserta finish under COT (Cut Off Time) di seluruh seri dari Mainsepeda Trilogy. Panitia akan memberikan bonus 20 poin. Artinya poin maksimal yang dapat diraih peserta ialah 80 poin.
Jika masih ditemukan poin yang sama di papan klasemen, maka peringkat yang lebih baik akan diberikan kepada peserta dengan frekuensi kemenangan atau naik podium yang lebih banyak di seri Mainsepeda Trilogy. (Mainsepeda)