Ajang Kediri Dholo KOM 2025 tak hanya sukses menarik minat 400 peserta dari 10 negara sebagai partisipan. Pesona kekhasan Kelok 9 dan tanjakan Gigi 1 yang tidak akan ditemukan di lokasi lain ini, ternyata juga mampu menarik atensi ratusan orang yang sengaja datang untuk menyaksikan. Baik pecinta balap sepeda yang datang dari berbagai kota, juga warga sekitar.

Masyarakat antusias yang menyaksikan langsung aksi para cyclist ketika melewati Kelok 9. 

Mereka tampak sangat menikmati dan menyaksikan langsung perjuangan para cyclist beraksi dari dekat. Kelok 9 dan Gigi 1 jadi tempat yang paling ramai dikunjungi. Ratusan orang pun sudah menunggu para cyclist sedari pagi hingga siang di sana. Berjejer dengan tertib di pinggir rute. Sembari memberi semangat para cyclist.

"Memang suka sepeda dan sering mengikuti kabar event Mainsepeda. Nonton Youtube-nya Mainsepeda apalagi pas traveling ke gunung gitu," kata Nur Wahyuni. 

Kelok 9 jadi lokasi rute yang paling ramai dipadati penonton. Bagi orang awam, mereka penasaran bagaimana cyclist-cyclist ini bisa menaiki jalanan berliku-liku mirip Lombard Street di San Francisco, Amerika Serikat itu. Padahal tanjakan sangat terjal, naik kendaraan bermotor saja kepayahan, apalagi dengan mengayuh sepeda. 

Sementara bagi pecinta sepeda, mereka lebih suka mengamati teknik bersepeda para peserta saat nanjak di Kelok 9 dan Gigi 1. "Saya suka lihat sih event-event seperti ini. Pernah ke Bromo dan Ijen juga. Datang langsung mendukung rekan-rekan dari komunitas KLCC," ungkap Hendik.

Ia menilai Kediri Dholo KOM semakin menarik untuk ditonton. Penyelenggaraan yang rapi, steril, dan banyak gimmick-gimmick seru yang juga mewarnai event tahun ini. Seperti hadirnya kesenian tradisional Caplokan-Jaranan di Kelok 9 menambah keseruan event ini. 

"Semakin seru sih. Makin tertib pesertanya juga. Sudah tidak ada yang curang saya lihat," imbuhnya. 

Persaingan di nomor Men Elite jadi yang paling banyak menyita perhatian penonton.

Meski masih jauh jika dibandingkan penonton event-event WorldTour, tapi animo publik menyaksikan Kediri Dholo KOM 2025 secara langsung adalah preseden baik. Event sepeda nyatanya sangat menarik untuk disaksikan langsung. Apalagi diwarnai pula dengan gimmick yang membuat penyelenggaraanya semakin menjadi magnet perhatian. 

"Rame banget ya, apalagi ada gimmick-gimmick jaranan yang semakin membakar semangat pesepedanya. Kalau sepi-sepi saja, ya melempem," ujar Revi, warga Pare Kediri, yang datang untuk mendukung langsung suaminya. 

Lebih jauh lagi, ramainya antusias publik datang ke Kabupaten Kediri saat Kediri Dholo KOM 2025 berdampak positif bagi perekonomian di sana. Tingginya okupansi hotel hingga meningkatnya pendapatan UMKM di bidang kuliner menjadi penandanya. Tak sedikit pula, yang memilih tinggal lebih lama untuk datang ke lokasi-lokasi wisata ikonik di Kabupaten Kediri. 

Kediri Dholo KOM 2025 sendiri telah tuntas digelar pada Minggu, 20 Juli 2025. Event ini diikuti 400 cyclist yang berkendara 82,1 Km mengeksplorasi lokasi-lokasi terbaik di Kediri. Setelah ini, Mainsepeda akan menggelar event penutup Trilogy yakni Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 yang digelar 27 September mendatang. (Mainsepeda) 

Populer

Dari Kalimantan, Misdar Tempuh Perjalanan 26 Jam Demi Malang Century Journey 2025
Daftar East Java Journey Lagi, Penasaran Rute dan Kejutan Baru dari Mainsepeda
Hasil Lengkap Podium Semeru Criterium 2025: Peserta Berharap Jadi Agenda Rutin
Unity Ride For Education, Gowes Sepeda Lipat Jakarta-Lombok Untuk Galang Dana
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Maghfirotika Tiga Kali Beruntun Juara Umum Women Elite Mainsepeda Trilogy
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Rileks di De Djawatan, Recovery Ride Bareng BRCC
Tak Sekadar Bluefire, Ijen Punya Scenic hingga Eco Resort yang Menawan