Juara baru tak hanya lahir dari kategori Men Elite Kediri Dholo KOM 2025. Kejutan besar juga mewarnai persaingan kelas bergengsi Women Elite yang berlangsung Minggu, 20 Juli 2025. Crismonita Dwi Putri berhasil mencuri perhatian. Pembalap SUB Jersey itu finish tercepat dengan catatan waktu 1 jam 12 menit 21 detik.
Crismonita berhasil mengungguli Nihayatuzzain Asshofi dari NC Pro Cycling, yang harus puas finish pada urutan kedua. Tertinggal 47 detik di belakang Crismonita. Sementara itu, Maghfirotika Marenda dari GCC Racing Team Surabaya tercecer jauh di urutan ketiga, dengan selisih waktu terpaut 1 menit 43 detik dari Crismonita yang kini menyandang gelar sang Ratu Tanjakan baru Dholo ini.
Keberhasilan Crismonita merebut gelar Queen of the Mountain pada Kediri Dholo KOM 2025 ini jadi pembuktian bahwa dia patut diperhitungkan. Pada edisi Kediri Dholo KOM sebelumnya (2024), pembalap berusia 27 tahun tersebut menempati podium ketiga. Saat itu dia mencatatkan waktu 1 jam 14 menit 16 detik.
"Sudah pesimis duluan, saya kira nggak dapat, karena saingannya kenceng-kenceng. Lagian, saya kan spesialis sprint, tadi di Kelok 9 rasanya kaki mau patah aja, tapi Alhamdulillah happy banget berhasil tercepat," tutur Crismonita.
Baca Juga: Kediri Dholo KOM 2025: Persaingan Men Elite Menggila, Lima Cyclist Pecahkan Best Record Sekaligus!
Berhasil naik podium bukan perkara mudah bagi Crismonita. Ia harus kejar-kejaran dengan Nihayatuzzain dan Maghfiro sejak Start KOM dimulai di Kecamatan Mojo. Meskipun berhasil break away beberapa waktu, kedua cyclist hebat di belakangnya itu terus menempel.
"Kan sempet breakway sendiri, lalu tersusul lagi, sudah sempet mau mundur itu terus diteriakin sama pelatih saya, terus maksa lagi, dan Kak Maghfiro malah sempat nyemangatin saya tadi," ceritanya.
Nihayatuzzain saat finis Kediri Dholo KOM 2025 di Jembatan Jomblo
Persaingan sengit di barisan depan juga dirasakan oleh Nihayatuzzain. Hingga tanjakan Gigi 1, ketiga cyclist terdepan masih saling mengejar. "Hingga akhirnya tadi Mbak Maghfi (Maghfiro) copot, tapi untuk hasil hari ini Alhamdulillah, saya bisa naik podium," terang Nihayatuzzain.
Sementara itu, hasil Kediri Dholo KOM 2025 tak sesuai ekspektasi Maghfiro. Ia harus puas finis di posisi ketiga. Menurutnya, ini merupakan salah satu race terberat dalam ambisinya menjadi juara Mainsepeda Trilogy.
"Hari ini rasanya Kelok 9 dan Gigi 1 berat banget, kedua pembalap yang di posisi satu dan dua ini biasanya di belakang saya, tapi hari ini gebrakan mereka luar biasa," lanjutnya.
Baca Juga: Kediri Dholo KOM 2025: Gunung Kelud Menyimpan Jalur Latihan Eksotis
Maghfirotika, saat finis di Kediri Dholo KOM 2025
Dengan sukses ini, juga langsung melejitkan nama Crismonita pada persaingan panas mengejar gelar Mainsepeda Trilogy 2025. Posisinya yang semula tercecer di urutan ke-8 dengan hanya mengemas tiga poin pada Antangin Bromo KOM 2025, Mei lalu. Kini, Crismonita bertengger pada urutan kedua, dengan mengumpulkan total 23 poin. Mengancam posisi Maghfirotika yang walaupun tampil mengecewakan pada Kediri Dholo KOM 2025, namun tetap memimpin di puncak klasemen sementara dengan 32 poin.
Dengan selisih keunggulan poin yang makin tergerus itu, Maghfirorika tak bisa bersantai, pada seri terakhir trilogy, yakni Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025, September mendatang.
"Nah, di Banyuwangi ini, saya kalau panjang-panjang (tanjakan di Banyuwangi) bisa hancur. Di sini (Dholo KOM) nanjaknya harus maksa, sprint-nya harus maksa, ndak tau di Banyuwangi nanti," tandas Crismonita, mengomentari seri Mainsepeda Trilogy yang terakhir. (Mainsepeda)