Kabupaten Kediri menyimpan potensi wisata yang beragam dan menarik. Sayang untuk dilewatkan, apalagi jika kadung berkunjung ke sana. Hal ini yang membuat beberapa peserta Kediri Dholo KOM 2025 benar-benar menyempatkan diri untuk berlibur sekaligus mengeksplorasi.
Cyclist asal Solo, Kartryono, salah satunya. Ia sengaja memboyong seluruh anggota keluarganya untuk berlibur ke Kediri. Sementara dia fokus berlomba pada Kediri Dholo KOM 2025.
"Kebetulan ini pertama kalinya ikut Dholo KOM, sebelumnya belum pernah. Ini bareng-bareng dari Solo, sama anak dan istri. Nanti bisa sekalian liburan dan jalan-jalan. Juga mau mencoba kulineran," kata cyclist 40 tahun ini.
Bagi peserta Kediri Dholo KOM 2025, mereka sejatinya telah diajak berlibur. Dimulai dengan start event dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) yang ikonik, lantas berkunjung ke wisata Gunung Kelud, dan ditutup dengan menyambangi Air Terjun Dholo yang indah. Sangat komplet. Namun, masih banyak pilihan wisata lain seperti Gereja Puhsarang, Candi Tegowangi, atau Hutan Pinus Plapar.
Nah, pilihan kuliner di Kabupaten Kediri juga tak kalah menarik. Soto Daging Miroso Cak Man wajib masuk lis. Selain itu, ada pula kuliner Pecel Punten Pesantren dan Nasi Goreng Tiwul serta Oseng Pakis khas masyarakat lereng Gunung Wilis.
"Ini saya kebetulan di Kediri Dholo KOM ngajak keluarga, ada mertua dan anak yang ikut. Ya sekalian liburan juga nanti," ungkap cyclist asal Gresik, Indah Rosmila Sari.
Selain itu, beberapa cyclist lain punya cara berbeda menikmati suasana di Kabupaten Kediri. Raymond Tjahadi memilih gowes keliling Kabupaten Kediri sehari sebelum mengambil Race Pack di Gedung Bhagawanta Bhari pada Sabtu, 19 Juli 2025.
"Saya menginap di Fave Hotel, dekat Simpang Lima Gumul (SLG), tadi on the way gowes, nikmatin Kediri, kita gowes ke arah Puhsarang. Habis ini rencana istirahat di hotel lagi terus nanti nyari-nyari kuliner, mungkin soto, sate, atau pecel," kata Raymond.
Event Kediri Dholo KOM 2025 memang efektif untuk mendukung program Sport Tourism di Kabupaten Kediri. Sekitar 400 cyclist yang meramaikan event ini berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Yakni okupansi hotel yang penuh hingga ramainya pengunjung yang menikmati UMKM kuliner lokal di Kabupaten Kediri.
Kediri Dholo KOM 2025 merupakan seri kedua dari rangkaian Mainsepeda Trilogy. Event pertama telah berakhir pada pertengahan Mei lalu usai digelarnya Antangin Bromo KOM 2025. Sedangkan, seri penutupan (ketiga), yakni Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 rencananya akan digelar 27 September mendatang.
Kediri Dholo KOM 2025 akan start hari Minggu pagi pukul 05.45 WIB dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG). Titik finishnya berada di Jembatan Jomblo, sebelum Air Terjun Dholo, dengan Cut Off Time (COT) pada 13.30 WIB. (Mainsepeda)