Persiapan luar biasa dilalukan Stephen Cheyne Lane menghadapi Kediri Dholo KOM 2025 yang akan digelar Minggu, 20 Juli ini. Bukannya menggunakan moda transportasi udara atau darat agar lebih cepat dan nyaman. Cyclist berkebangsaan Australia yang berdomisili di Bali ini memilih untuk mengayuh sepedanya, dari Bali menuju Kabupaten Kediri.
Dia berangkat dari Bali pada Rabu, 16 Juli. Rencananya ia akan tiba di Kediri pada Jumat siang, 18 Juli 2025. Menempuh total jarak perjalanan sekitar 600 Km. Tidak hanya sampai di situ, rutenya yang dipilihnya juga cukup menantang karena melintasi tanjakan Hors Categorie (HC) di Ijen, Banyuwangi.
"Saya baru saja melewati Jember setelah bersepeda melintasi Ijen kemarin. Tiba di Kediri besok siang," ungkap Lane.
Kediri Dholo KOM 2025 adalah debutnya mengikuti event Mainsepeda. Ia akan turun di kategori Men Age 45-49. Setelah menyelesaikan event ini, Lane berencana akan mengayuh sepedanya kembali untuk pulang ke Ubud, Bali.
Ia sejatinya seorang cyclist ultra yang beberapa kali mengikuti event-event nasional. Pada event ultra cycling Lintang Flores awal Mei lalu, ia menjadi juaranya setelah bersepeda 1.034 Km hanya dalam waktu 55 jam 20 menit 2 detik. Dan perjalanan PP Bali-Kediri kali ini juga bentuk latihannya jelang mengikuti Bentang Jawa 2025.
"Ya saya datang untuk Kediri Dholo KOM dan sekaligus berlatih untuk Bentang Jawa," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Kediri Dholo KOM 2025: Transfer Service Tidak Bisa Daftar On The Spot!
Lane sangat menikmati setiap perjalanannya di Indonesia karena beragamnya rute menanjak di Indonesia. Selain itu, keramahan penduduk lokal sangat membekas baginya. Khususnya para pengendara kendaraan bermotor yang lebih peduli kepada pesepeda.
"Di tempat tinggal saya di Ubud, Bali, memiliki sejumlah opsi untuk menanjak di gunung. Pengendara jalan juga sangat menghormati anda di jalan. Ini jadi masalah ketika saya kembali ke Australia," ucapnya.
Keikutsertaan Lane di Kediri Dholo KOM 2025 atas dorongan Wisli Sagara, ultra cyclist nasional asal Bandung yang kini berdomisili di Bali. "Saya melihat Wisli melakukan Trilogy tahun lalu."
Lane dan Wisli Sagara jadi rekan latihan ketika di Bali.
Wisli sudah kenyang pengalaman bersepeda ultra di dalam dan luar negeri, termasuk mengikuti East Java Journey 2025 lalu. Ia juga langganan mengikuti Mainsepeda Trilogy, tapi tahun ini absen karena mempersiapkan diri untuk event ultra, London-Edinburg-London (LEL) di Inggris awal Agustus mendatang.
Baca Juga: Kediri Dholo KOM 2025: RPC di Gedung Bhagawanta Bhari, Mainsepeda App Wajib Terverifikasi
"Stephen memang teman latihan saya gowes di Bali. Kemarin saya antar sedikit ketika meninggalkan Bali," ucap Wisli.
Kediri Dholo KOM 2025 adalah seri kedua dari Mainsepeda Trilogy. Seri pertama adalah Bromo KOM 2025 yang telah diselenggarakan pada 17 Mei lalu. Sedangkan, seri terakhir akan bertajuk Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 yang akan dilaksanakan pada 27 September mendatang.
Lokasi start akan kembali dipusatkan di Monumen Simpang Lima Gumul pada pukul 05.45 WIB. Sedangkan, lokasi finish-nya berada di Jembatan Jomblo, Dholo, dengan Cut Off Time (COT) pada pukul 13.30 WIB. (Mainsepeda)