Ternyata inilah jawaban Tuhan atas musibah yang menimpa Muhammad Fadli Immamudin tahun 2015 lalu. Pensiun dari balap motor akibat kecelakaan fatal yang merenggut kaki kirinya, membuat Fadli berprestasi mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Dan hasilnya, setelah satu perak dan satu perunggu dari ITT dan road race di Asian Para Games 2018, Fadli akhirnya meraih yang terbaik yaitu emas di nomor Individual Pursuit C4 (tunadaksa) Putra 4.000 meter, Jumat, 12 Oktober di Jakarta International Velodrome.

Fadli mencatatkan waktu 5 menit 3,605 detik dan mengalahkan Moh Najib asal Malaysia yang hanya membukukan 5 menit 6,175 detik. Tiga detik yang berbuah emas pertama dari cabor balap sepeda (para cycling). Medali perunggu direngkuh oleh Singh Harinder dari India yang perlu waktu selama 6 menit dan 0,264 detik untuk menyelesaikan lomba ini. 

Coach Puspita, pelatih M. Fadli sudah memprediksikan kemenangan ini. “Saya udah memprediksi dari awal karena Fadli sudah sering bertarung dengan mereka jadi kita sudah tahu kelemahannya. Dia pernah mengalahkan Fadli di Asean Para Games tahun lalu,” tuturnya.

“Alhamdulillah pokoknya kemenangan ini kali ini karena memang kuasa Allah. Ya, saya makhluk tak kuasa, Allah kuasa. Kemenangan ini berkat dukungan seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Fadli merendah.

Pembalap asal Bogor ini juga menjelaskan bahwa ini semua berkat dukungan masyarakat Indonesia yang selalu mendukung baik lewat media sosial, penonton, teman-teman dekat para cycling, orang tua, istri dan anak yang nonton.

"Yang jelas siapapun kami, kami punya kesempatan dan hak yang sama. Di sini olahraga disabilitas, kami masih bisa berjuang untuk Indonesia dan yang saya ingin pesan, saya berbuat ini minimal untuk saya dan keluarga dan khususnya untuk masyarakat Indonesia yang telah mendukung entah lewat sosial media, penonton yang datang ke sini terima kasih semua," katanya.

Dengan berbagai medali yang dikumpulkannya dari Asian Para Games ini, Fadli berhak mendapatkan bonus dari pemerintah. Medali emas mengantongi Rp. 1,5 milyar, medali perak Rp. 500 juta dan medali perunggu Rp. 200 juta.

“Terima kasih Tuhan atas bonus ini. Akan saya gunakan untuk ke tanah suci, umroh. Juga sebagian akan saya sumbangkan untuk korban bencana Palu karena banyak rekan pembalap saya yang tinggal di Palu,” tutup Fadli. (mainsepeda)

 

 

Populer

Kibar Lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2026, Tombro Alami Insiden
Fantastic CC Gowes Tanpa Bidon, Tak Lupa Beramal!
Lelogama KOM 2025: Panasnya Tak Terkira, Pemandangannya Tiada Tara
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Juara Bentang Jawa Yusuf Kibar Menimba Ilmu di Dustman 2025
Vuelta a Espana 2025, Etape 1: Menang di Turin, Philipsen Hapus Kekecewaan Tour de France
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Misi Lolos Kejuaraan Dunia Gravel, Hadi Tombro-Fian Targetkan Podium Gravelista 2025
Nasib Biniam Girmay Terkatung-katung Efek Merger Lotto-Intermarche