Invasi Disc Brake dan Integrasi Kotak Makan

| Penulis : 

Kejuaraan dunia Ironman di Kona, Hawaii, 13 Oktober ini benar-benar menjadi momen perkenalan sepeda-sepeda triathlon alias “tri” anyar. Sejumlah brand merilis dagangan terbarunya, dan ada dua tren utama: Pemakaian disc brake dan integrasi perangkat storage untuk menyimpan makanan, air, dan kebutuhan reparasi sepeda.

Specialized Shiv Disc.

Menjelang even edisi ke-40 tahun ini, Specialized “menembak” duluan lewat S-Works Shiv Disc (link berita). Sepeda ini punya ciri khusus tangki air minum pipih besar di belakang seat tube dan seatpost, bisa menampung hingga 1,5 liter.

Kemudian, satu per satu produsen lain merilis barang barunya. Berikut beberapa barang asyik itu:

PINARELLO BOLIDE TR+

Merek kondang Italia, Pinarello, untuk kali pertama all out memproduksi sepeda tri. Berbasis sepeda time trial (TT) Bolide, mereka lantas mengabaikan aturan UCI, lalu menambah fitur-fitur yang bisa membantu atlet triathlon melaju lebih cepat dan nyaman.

Pertama, Bolide TR+ ini menggunakan disc brake. Ini membantu sepeda bisa dipasangi ban lebih besar, hingga 28 mm.

Kedua, sepeda ini dipastikan memiliki storage box (kotak penyimpan) yang berfungsi maksimal, dan memiliki bentuk atau berada di lokasi yang bisa menolong secara aerodinamika. Letaknya besar di bawah (menempel di downtube) dan memanjang besar di atas top tube.

Kemudian, menyesuaikan dengan kebutuhan kenyamanan atlet tri, Bolide ini agak dimodifikasi geometrinya. Head tube ditinggikan 35 mm, bottom bracket direndahkan 8 mm, chainstay dipendekkan untuk membantu power transfer lebih maksimal.

DIMOND MARQUISE DISC

Dimond Marquise merupakan salah satu sepeda tri paling eye catching, tidak berbentuk standar “double triangle.” Bentuk yang sama diadopsi oleh Cervelo P5X.

Marquise standar, yang menggunakan rim brake, sudah memiliki kotak makanan dan perkasas yang terintegrasi (Lunchbox dan TOTES storage), cukup untuk mensuplai kebutuhan gowes hingga sekitar 180 km.

Untuk Kona 2018, mereka menampilkan frame yang sama menggunakan disc brake, yang kemudian mengizinkan sepeda itu dipasangi ban lebih lebar.

FELT IA DISC

Merek Amerika ini dari dulu kondang soal aerodinamika, dan sudah pernah merasakan jadi juara di Ironman. Sepeda Felt IA merupakan salah satu yang paling disegani.

Untuk Kona 2018, Felt IA Disc pun diluncurkan. Di atas kertas, perubahan terbesar hanyalah pemasangan disc brake. Tapi menurut Felt, proses desain dan pembuatannya jauh lebih kompleks. Karena mereka ingin memastikan sepeda ini lebih baik dan lebih cepat dari versi awal.

 

Felt menggunakan CFD (terowongan angin virtual), juga terowongan angin beneran, untuk mengembangkan prototipenya. Tujuannya untuk bisa memastikan disc brake tidak mengurangi keunggulan aerodinamika, bahkan membuat sepeda overall justru lebih cepat membelah angin. Misalnya, dengan merancang bentuk fork baru. (mainsepeda)

Foto : Specialized, Pinarello, Feld, Dimond 

 

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 8: Pogacar Raih Gelar Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Nggravel Blitar 2025: Medali Tanah Liat dan Performance T-Shirt Nuansa Historikal
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Nggravel Blitar 2025: Rehat Ngopi di De Karanganjar, Finis Makan Masakan Mak Ti 
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima