Jumlah Sepeda yang Harus Kita Miliki

| Penulis : 

Berapa jumlah sepeda yang boleh kita miliki? Ternyata ada rumusnya! Paling tidak, kalau mengikuti saran dari Velominati, semacam acuan aturan bagi para cylist sedunia.

Dari puluhan aturan yang mereka buat, aturan nomor 12 menegaskan jumlah tersebut. Bunyinya: “The correct number of bikes to own is N+1.”

Penjabarannya:

While the minimum number of bikes one should own is three, the correct number is N+1, where N is the number of bikes currently owned. The equation may also be written as S-1, where S is the number of bikes owned that would result in separation from your partner.”

Bahasa Inggris Anda kurang bagus? Penjelasannya dalam Bahasa Indonesia (yang belum tentu baik dan benar) begini:

“Jumlah sepeda yang harus dimiliki adalah N+1. Maksudnya, N adalah jumlah sepeda yang dimiliki sekarang. Atau, gunakan rumus S-1, di mana S adalah jumlah sepeda yang bisa mengakibatkan perpisahan atau perceraian dengan pasangan Anda.”

Ini benar-benar rumus yang luar biasa. Mewakili hasrat para cyclist, sekaligus memberi garis pembatas. Sekaligus lucu!

Bagi cyclist yang hobi mengoleksi sepeda, ini bisa diartikan: “Teruslah membeli sepeda sampai benar-benar dimarahi pasangan. Ketika marahnya sudah tidak bisa dikendalikan, baru berhenti beli.”

Kalau Anda tidak suka dengan batasan S-1, maka ada beberapa kenalan yang punya trik seru untuk pasangan hidupnya.

Pertama, ketika membeli sepeda baru, pastikan kurangi jumlah sepeda yang ada di rumah. Bukan berarti menjual lho ya. Bisa jadi ditaruh di kantor, disembunyikan di rumah teman, dan lain sebagainya!

Kata kenalan yang menerapkan strategi ini, istrinya hanya bisa menghitung jumlah sepeda yang dia miliki. Tapi sang istri tidak bisa membedakan merek atau jenisnya. Jadi, selama jumlah sepeda sama, dia aman sejahtera!

Cara kedua: Selalu membeli sepeda yang berwarna hitam. Ada seorang cyclist di Indonesia yang menerapkan ini. Dia bilang, selama warnanya sama, sang istri tidak bisa membedakan mana yang baru dan mana yang bukan. Karena pernah dia beli sepeda dengan warna berbeda, tiba-tiba tingkat kebisingan di rumah bertambah pesat!

Anyway, selama Anda mampu, dan Anda suka, kenapa tidak terus membeli sepeda he he he. Hitung-hitung terus men-support industri sepeda di Indonesia. Daripada duitnya untuk hobi yang tidak-tidak…

Oh, seandainya memang sangat ingin membeli sepeda baru, dan tidak bisa lagi menahan hasrat. Maka prinsip teman saya yang lain bisa diterapkan: Minta maaf lebih gampang daripada minta izin! (*)

 

*TENTANG PENULIS:

Penulis adalah seorang cyclist. Titik.

Populer

UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Tour of Guangxi 2025, Etape 5: Berjaya di Nongla, Double Amankan GC
Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Juara! Pecah Rekor Finish Under 78 Jam
Chris King Micro Spline: Pertanda Grupset Shimano 12-speed Semakin Dekat?
"Diplomasi Sepeda" ala Komunitas Mahasiswa Indonesia di Jerman, Sturm Crew
Bagaimana Memilih Sepeda dan Ukurannya?
Giro d'Italia 2025 - Etape 19: Prodhomme Menang, Del Toro Kian Dekat Juara Giro
Tour de Pologne, Etape 4: Paul Magnier Gagalkan Brace Lawan dan Raih Kemenangan WorldTour Pertama
Bentang Jawa 2025: Asupan Para Juara, dari Batagor hingga Ayam Krispi
Tour de Pologne 2025, Etape 7: Brandon McNulty Meraih Gelar Juara Umum