Bambang "Bembenx" Anggoro Jati menyelesaikan East Java Journey (EJJ) 2024 Kategori 1.500 Km, Jumat, 1 Maret 2024. Cyclist asal Yogyakarta tersebut menyabet podium ketiga dari klasemen Men 39 and Under. Ia finis dengan angka cantik 100 jam, meski ada lebihnya lebihnya 30 menit. 

Finis dengan ctatan waktu 100 jam sesuai dengan target Bembenx. Ia bersepeda sekitar 400 km setiap harinya. Meski sesuai target, Bembenx menyebut rute EJJ 2024 kategori 1.500 Km sangat berat. Tidak hanya itu, para pesaing pun kompetitif.

"Beda banyak sama tahun kemarin. Setelah Blitar ke Tulungagung itu berat. Di daerah Sendang Biru juga sempat dikejar anjing. Enak-enak freewill malah dikejar. Tapi berhasil bablas. Kalau nanjak dikejar anjing bisa tambah modar," kelakar Bembenx. 

Baca Juga: 1500 EJJ 2024 Update - Hour 92: Finis Kedua Men 39 and Under, Hadi Tombro Disambut Rice Cooker

Sebagai informasi, Bembenx juga juara ketiga di EJJ 2023 kategori 1.200 Km. Tahun 2023, ia menjadi lawan berat Woro Fitriyanto. Pembalap dari Nusantara Pro Cycling team. Persaingan Woro-Bambang kala itu menjadi hiburan tersendiri bagi para dotwatcher yang menonton live tracker EJJ 2023, di laman Mainsepeda.com. 

Sementara di EJJ 2024, Bembenx harus menghadapi Zidan Attala Nouval Hidayat, Trihadi Siswanto (Tombro), dan M. Dzaki Wardana. Yang terakhir adalah peraih Top 5 Trans Am Bike Race (TABR) 2023. Kompetisi bergengsi ultra cycling 6.800 Km di Amerika Serikat. 

Namun Bembenx berhasil merebut salah satu podium di klasemennya. Zidan yang pertama. Sementara Tombro di posisi kedua. 

"Saya memang intip-intip. Saya kan sempat bocor dua kali. Saya lihat Zidan dan Tombro sudah naik. Mereka berdua badan kering naik enteng. Saya jam 10 malam baru naik, turun Ijen itu kalau nggak salah jam tiga pagi," terang Bembenx. 

Baca Juga: 1500 EJJ 2024 Update - Hour 92: Finis Kedua Men 39 and Under, Hadi Tombro Disambut Rice Cooker

Bembenx menyebut, tahun ini ia lebih suka nanjak malam hari. Lewat gravel malam hari. Di Ijen pun nuntun jam 2 pagi. Ia menyebut bahwa malam hari energinya full. "Kalau waktu terang malah ngeri, karena rindang dan pohon-pohonnya rimbun. Enak malam karena nggak keliatan dan nggak panas," kata Bembenx. 

Dengan begini, peraih trophy juara Men 39 and Under sudah lengkap. Namun perlombaan untuk finis masih berlangsung. Hingga pukul 11.00 WIB, Eko Budi Prasetyo berada di Km 1.480. Ia menatap posisi ketiga untuk klasemen Men 40 and Up. 

Kelompok tengah saat ini masih bergerak keluar dari check point 3 di Pahlawan Street Center, Madiun menuju Surabaya. Di antaranya, Ismail Saputra, Rudy Soegiarto Rustanto, Peter C. Kotambunan dan Triyono Adi Nugroho. 

Untuk memantau persaingan dan posisi peserta di kategori 1.500 Km, pembaca bisa mengakses live tracker yang ada di banner website maupun aplikasi Mainsepeda. EJJ 2024 bisa Anda pantau real time. (Mainsepeda)

Populer

SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 11: Gandakan Kemenangan, Milan Kian Perkasa di Klasemen Poin
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Tuntaskan East Java Trilogy 2024, Lengkapi Kepingan Medalinya
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Jireh Waleleng Comeback dengan Target Lebih Besar di Antangin Bromo KOM X
Giro d'Italia 2024, Etape 10: Pogi Main Aman, Paret-Peintre Finis Solo di Puncak Bocca della Selva
Antisipasi Panas Ekstrem, Start Bromo KOM X Maju Pukul 05.30