Dzaki Wardana Sudah Panasi Mesin Sambut East Java Journey 2024 Kategori 1.500 KM

Dzaki Wardana tidak tampil maksimal dalam East Java Journey 2023 kategori 1.200 Km. Masalah punggung yang didera di awal-awal lomba, membuat ia tidak mampu bersaing di barisan depan. Menyambut East Java Journey 2024 yang akan diselenggarakan 26 Februari-3 Maret mendatang, Dzaki bertekad menebus hasil minor tahun lalu dengan performa yang lebih baik dan maksimal.

”Saya tidak mau aneh-aneh lagi seperti tahun lalu,” kata Dzaki ketika dihubungi Mainsepeda. ”Saat ini fokus latihan, juga mencoba berbagai macam setingan sepeda, agar sudah nemu yang pas sebelum EJJ diselenggarakan,” lanjutnya.

Dzaki dalah salah seorang pembalap ultra cycling terbaik di tanah air. Ia dua kali juara Bentang Jawa. Ia juga mampu finis lima besar dalam event bersepeda jarak jauh bergengsi di Amerika Serikat, Trans Am Bike Race (TABR). Itu adalah ultra cyclingmenempuh jarak 6.720 km. Membelah bagian tengah Amerika Serikat, dari ujung barat ke ujung timur. Dari Astoria, Oregon ke Yorktown, Virginia, yang diselenggarakan Juni 2023. Ia menuntaskan tantangan itu 20 hari, 18 jam, dan 15 menit.

Dzaki mengisahkan, menjelang EJJ tahun lalu ia cukup sembrono. Tiga hari sebelum EJJ, ia mengikuti event bersepeda 500 km dengan total elevation gain 5.000 meter. Pas EJJ, ia juga mengutak-atik setingan sepedanya. Utak-atik setingan sepeda itulah yang kemudian menimbulkan masalah. Posisi berkendaranya tidak pas, menimbulkan sakit di punggung. Ia menuntaskan rute 1.200 km sambil menahan sakit. Sempat mendapatkan bantuan medis di Tulungagung, tidak sepenuhnya membaik, ia terus memaksakan diri menuju finis.

”Rasanya persaingan EJJ tahun ini akan seru, rutenya menjadi 1.500 km, info Mas Azrul Ananda di Podcast Mainsepeda juga akan lebih tinggi tanjakannya, harus mempersiapkan diri sebaik mungkin ini,” ucapnya.

Dzaky akan menggunakan Wdnsdy Bike AJ5 disc brake di EJJ 2024 nanti. Rencananya, ia akan menggunakan ban 28 mm.

Dzaki memiliki kesan yang sangat positif pada edisi petama EJJ tahun lalu. Rutenya cukup menantang, panitia juga menyelenggarakan event dengan sangat rapi. ”Meski sifatnya unsupported, fasilitas yang diberikan panitia dari Mainsepeda tahun lalu luar biasa. Di check point ada mekanik dan fisioterapis, juga makan dan minum melimpah. Itu sangat membantu untuk peserta. Pun jersey dan medali yang diberikan, oke semua,” tandasnya.

East Java Journey adalah event ultra cycling yang diselenggarakan Mainsepeda. Tahun lalu, edisi perdana, diselenggarakan kategori 1.200 km dan 600 km. Tahun ini, rute lebih panjang, 1.500 km dan 600 km. Kategori 1.500 km bersifat kompetitif, ada pemenang dan hadiah. Sedangkan kategori 600 km bersifat non kompetitif. Regulasi dan informasi selengkanya bisa diklik di rubrik event www.mainsepeda.com. (Mainsepeda)


COMMENTS