Kolom Sehat: Weekend Warrior yang Berjaya

| Penulis : 

Kalau bisa digolongkan, apakah para pembaca tahu termasuk pesepeda seperti apa diri Anda? Apa saja golongannya? Memang banyak golongannya, tapi paling tidak dari tiga kategori ini. Anda termasuk yang mana?

1. Pesepeda spesialis loop

Kategori yang paling berkembang di zaman pandemi. Yaitu cyclist yang bersepedanya memutari sebuah putaran berulang-ulang.

Putaran atau biasanya disebut loop itu bisa berupa jalanan di perumahan, jalan antarkota atau kita ke kota.

Kalau di Surabaya ada yang namanya GI loop, UC loop, Basra loop.

Kalau d Jakarta yang saya tahu PIK loop, Mozia loop, Bintaro loop.

Intinya pesepeda berputar putar secapeknya memutari jalan itu sampai targetnya tercapai.

2. Ultra cyclist

Kalau yang satu ini adalah tipe pesepeda yang lagi naik daun. Bersepeda menempuh jarak ratusan kilo. Sering bersepeda lewat hari karena jauhnya jarak tempuhnya.

Jarak tempuhnya seperti trayek bus antarpropinsi. Ada yang 300 sampai ribuan kilometer.

Sering kali mereka minim tidur dan memaksimalkan waktu untuk bersepeda menuntaskan jarak yang disepakati.

3. Weekend warrior

Nah mungkin golongan ini yang paling banyak. Karena kesibukan dan menarik selimut di pagi hari adalah pilihan yang lebih menngoda daripada bercapek capek di jalan. Maka banyak pesepeda yang bersepedanya hanya pada saat weekend saja.

Biasanya golongan ini tidak bisa memaksimalkan effort dalam bersepeda karena untuk lebih “kuat” dalam bersepeda normalnya perlu latihan yang rutin. Minim seminggu empat kali. Tapi tidak semua pesepeda mempunyai kemewahan ini.

Kembali ke pertanyaan awal, Anda termasuk yang mana?

Golongan manapun Anda, Tidak masalah nikmatilah sepedaan itu selama anda masih bisa.

Dari ketiga golongan itu siapa yang paling kuat? Siapa yang paling lemah? Mungkjn menurut Anda yang weekend warrior ya? Kalau iya, sama.

Tapi kemarin teman saya yang dulu ultra cyclist (dulu gowesnya jauh jauhhhh banget) sekarang sudah menjadi weekend warrior. Di hari biasa latihannya sih tetap rutin, rutin janjian sepedaan, tapi dia sepedaan dalam mimpi, dan saya di loop wkwkwkkw.

Ketika kemarin ada event Audax, dia tampil sangat mengejutkan. Dengan bersepeda hanya di akhir pekan, dia bisa menjadi satu dari 3 finisher pertama.

Sayang event ini bukan event race jadi tidak ada pialanya atau podiumnya. Bahkan untuk pertama kalinya, ayahnya yang langganan juara 1-3 harus mengakui keunggulannya. Karena minggu itu ayahya hanya di peringkat lima. Sedangkan doski “juara 1". Luar biasa!

Latihan seadanya, tapi finis di awal. Jadi nikmati saja sepedaaannya siapa tahu Anda akan menjadi finisher pertama suatu saat nanti.

Sebelum saya tutup tulisan ini, saya hanya ingin menambahkan kalau event yang diikuti si pesepeda padat itu adalah event 75 km ya. Bukan yang 200 km. Sekian.(Johnny Ray)

Populer

Lelogama KOM 2025: Panasnya Tak Terkira, Pemandangannya Tiada Tara
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Malang Century Journey 2025: Bocoran Rute dan Rekomendasi Ban
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Fian Tiga Besar di Gravelista 2025, Hadi Tombro Kurang Beruntung
Komunitas Warlok Ratjoen CC Ajak Nikmati Malang Century Journey 2025
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Juara! Pecah Rekor Finish Under 78 Jam
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Jangan Buru-buru Pulang dari Ijen!
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT