Kolom Sehat: Asem-asem Bandeng

| Penulis : 

Halo pembaca sekalian, bagaiamana kabarnya? Apa sudah cukup liburannya ? Apa masih kurang? Kurang sangu atau kurang liburannya? Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maap lahir dan batin. 

Apakah liburan Anda diwarnai dengan bersepeda atau tidak? Kalau saya kadang bersepeda kadang tidak. Kalau dua hari belakangan ini, hujan menolong kami. Hujan mengguyur di pagi hari membuat alasan kuat untuk tidak bangun.

Minggu lalu, suasana liburan masih kental karena masih banyak kantor yang baru masuk di awal minggu ini. Jadi ketika bersepeda pun sarat dengan suasana halal bihalal. Saling jumpa teman lama, yang kalau keadaan normal sulit bertemu karena beda rute, dan jauhnya tempat tinggal.

Karena lama tak jumpa dan kebetulam ada teman kita yang berulang tahun, maka kita diajak merayakan di sebuah tempat makan. Keseruan pembicaraanpun terjadi. Pembicaraan dibuka oleh pertanyaan Bapak A ke dokter The, si dokter tulang belulang itu.

Bapak ini mengeluhkan kalau kakinya sakit. Ia bertanya harus diapakan agar rasa sakitnnya berkurang. Rasa sakit yang hebat di daerah tumit dan daerah mata kaki.

Wah, karena saya kadang juga mengalami sakit di daerah yang sama, saya pun mendengar jawaban dokter dengan seksama. Begitu pula om Yonne, yang seorang dosen di salah satu universitas terkemuka itu.

Beberapa alternatif pengobatan pun disampaikan oleh sang dokter ke para pendengarnya. Diduga sakit di daerah sendi ini adalah sakit asam urat. Oleh karena itu sebaiknya minum obat ini, ini, dan itu.

Si bapak menjawab, "Wah saya sudah rutin minum obat itu, tapi kok nggak mereda ya? Kalau terlalu sering minum obat, katanya ginjal bisa rusak? Jadi saya kurangi obatnya."

Akhirnya saya menyela, "Pak, kalau mau coba bisa pakai pengobatan sederhana dan bukan obat kimia?"

"Apa John obatnya?" tanyanya penasaran.

Saya jawab: jahe, kunyit, kayu manis.

"...lohhh, John itu kan resep asem-asem bandeng? Orang tanya sakit kaki kok kamu kasih resep asem-asem bandeng? Gimana sih kamu, wkwkwkwkwkwwkkwwk…."

Spontan yang di sana ketawa ngakak. Karena bener juga yang saya sarankan ini lebih mirip bumbu masak daripada buat pengobatan. Tapi yang ngajari saya ya sudah gitu loh, dan sudah saya coba loh.

Akhirnya setelah itu Om Yonne berkata, memang begini ya, topik pembicaraan memperlihatkan usia, di mana kalau di ruangan kelas bersama mahasiswinya bahasannya nonton konser apa. Ladies night-nya lagi ada di mana. Film yang bagus apa.

Tapi, kalau sudah di ruangan dosen, sakit apa, bagian tubuh mana yang bermasalah, diberi obat apa. Itu semua menjadi topik pembicaraan yang umum terjadi seperti di kedai makan.

Pesan moralnya: jangan bilang kalau sakit nanti keliatan lebih tua. wkwkwkwkwkwkw.

Foto-foto: @papara_bike dan @h_dalijono

Populer

Preview Bromo KOM X Kategori Men 30-34: Firman Hidayat Kembali Head to Head dengan Bagus Hefnar
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM 
Attack di 60 Km Akhir, Mathieu van der Poel Menang Fenomenal di Paris-Roubaix
Bersepeda saat Puasa Ala Abah Asril: Waktu Terbaik Jelang Buka, Jaga Heart Rate di Zona 2
Tahun Lalu Gagal Dapat Slot Bromo KOM, Berhasil Setelah Standby Sejak Tengah Malam
Recovery Ekspres, Seminggu Habis Kena Demam Berdarah Michael Calvino Langsung Gowes
Begitu Berkesan, Victor Abadikan Peta Rute EJJ 2024 1.500 Km dengan Tato di Kakinya
Tour Basque Country 2024: Paul Lapeira Catat Kemenangan Perdana di Ajang WorldTour