Hudaifah saat akan mengikuti technical meeting East Java Journey 2023 di Wdnsdy Cafe, Kamis 13 Maret 2023.

Sosok Dzaki Wardana sebagai penghobi olahraga ultra menginspirasi banyak orang. Itu pula yang terjadi pada beberapa peserta East Java Journey 2023. Tak sedikit dari mereka yang memutuskan ikut event ultra cycling perdana dari Mainsepeda itu karena terinspirasi Dzaki. 

Hal itu yang terjadi pada Hudaifah. Cyclist asal Jakarta itu berharap bisa finis di bawah Cut of Time (COT). Ia  mengaku tertarik mengikuti East Java Journey 2023 karena tiga hal. Pertama karena penyelenggaranya. Kedua, penasaran dengan rute bersepeda di Jawa Timur, dan terakhir East Java Journey 2023 diikuti oleh beberapa orang yang sudah dikenalnya. Terutama para cyclist yang selama ini memang hobi mengikuti event ultra. Salah satunya Dzaki Wardana.

“Saya sering berkomunikasi dengan Dzaki Wardana (peserta East Java Journey 1.200 Km). Ia menginspirasi saya. Kebetulan kami sering ketemu, dalam sebuah perbincangan ia cerita sempat ngetes rute East Java Journey 2023. Dari situ saya tertarik,” kata Hudaifah.

Hudaifah sudah aktif bersepeda sejak 2017. Ia sempat beralih hobi. Mengenal ultra cycling, ia mengaku baru mengenal pada 2020. Berawal dari temannya mengikuti salah satu event ultra. "Dari cerita teman itu ternyata kok seru ya. Bisa bebas kulineran. Bisa refreshing ke banyak kota sekaligus me time.

Dari sana Hudaifah meminta izin ke istri untuk memulai petualangan ultra cycling dengan mendaftar East Java Journey 2023. “Istri kemudian berpesan, jauh-jauh ke Surabaya harus finis di bawah COT," kata pria yang tinggal di daerah Tebet, Jakarta Selatan itu.

Setelah mendaftar Hudaifah rutin mengikuti update soal East Java Journey 2023. Ia juga hadir di technical meeting (TM) yang digelar Kamis, 16 Maret 2023. Ia pun makin penasaran dengan segmen tanjakan Pacitan-Trenggalek.

Apalagi founder Mainsepeda.com Azrul Ananda saat TM menyebut segmen tanjakan tersebut sangat “menyiksa” untuk cyclist yang kategori Full Journey (1.200 Km). “Sebenarnya saya sudah pernah lewat situ, tapi nggak sampai Trenggalek,” ceritanya Hudaifah saat ditemuhi ketika pengambilan starter kit, Kamis (16/3).

Hudaifah mengaku tak ada persiapan khusus mengikuti East Java Journey 2023. Latihan yang dilakukan hanya bersepeda saat weekend saja.

Di East Java Journey, Hudaifah tak ingin kebut-kebutan. “Kalau capek ya berhenti. Makan lagi. Jalan lagi. Ultra cycling itu sebenarnya lomba makan sambil naik sepeda. Piknik aja,” candanya.

East Java Journey 2023 memiliki dua kategori, yakni Full Journey yang digelar 14-19 Maret 2023. Lalu ada Half Journey yang berlangsung 17-19 Maret 2023. Dalam kategori Full Journey, cyclist akan menyelesaikan rute sepanjang 1.200 Km. Sedangkan kategori Half Journey, rutenya "hanya" 600 Km.(mainsepeda)

Populer

SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 11: Gandakan Kemenangan, Milan Kian Perkasa di Klasemen Poin
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024
Tuntaskan East Java Trilogy 2024, Lengkapi Kepingan Medalinya
Giro d'Italia 2024, Etape 10: Pogi Main Aman, Paret-Peintre Finis Solo di Puncak Bocca della Selva
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Preview Bromo KOM X Kelas Men Elite: Agung Ali Sahbana Ingin Revans di Bromo KOM X
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb