EJJ 2023: Usia 73 Tahun Ikut Full Journey, Koh Hay Siapkan ”Amunisi” Abon

Pepatah usia hanyalah angka nyatanya memang terbukti di sosok Go Suhartono atau yang akrab disapa Koh Hay. Di usia yang sudah menapak 73 tahun, ia akan ikut kategori full journey East Java Journey (EJJ) 2023. Total 1.200 km akan ia tempuh mengelilingi Jawa Timur pada 14-19 Maret nanti.

Koh Hay cukup terkenal dikalangan pecinta sepeda tanah air. Terkenal karena ”kegilaan” dan ketangguhannya dalam bersepeda. Meski sudah berusia di atas 70 tahun, ia rajin bersepeda dengan jarak ratusan kilometer. Dalam seminggu rute ratusan km bisa ia lahap lebih dari sekali.

Event-event menanjak seperti Bromo KOM, juga rajin ia ikuti. Bahkan, saat tes rute half journey EJJ beberapa bulan lalu, ia juga ikut melahap 600 km. Ia sukses finis. Termasuk tanjakan tak berujung dari Pacitan menuju Trenggalek. 

Namun, tetap saja, bagaimana Koh Hay ikut 1.200 km EJJ membuat banyak orang geleng-geleng kepala.

”Untuk mempersiapkan diri menghadapi rute yang istilahnya cukup ekstrem, saya menambah porsi latihan saya dan angkat beban ringan saat dirumah,” cerita Koh Hay kepada Mainsepeda.com.

East Java Journey 2023 kategori 1.200 km akan membawa para peserta melintasi ring luar Jatim. Melalui 25 kota dan kabupaten. Mulai kawasan Pantai Utara hingga Pantai Selatan. Dari sisi barat hingga paling timur. Tak ketinggalan, di wilayah selatan provinsi, para peserta harus menaklukkan tanjakan-tanjakan yang seakan tiada habisnya.

Jalur 1200 km sendiri memiliki berbagai rintangan hingga tanjakan dengan total 8.240 meter yang harus dilewati para cylist. Para peserta akan melewati jalur daendels, Jalur Pantai Utara (Pantura) dengan jalan bergelombang, Tanjakan terjal di Banyu Urip, Kaki gunung semeru Pronojiwo hingga curah kobokan yang merupakan aliran lahar gunung Semeru.

Koh Hay sendiri sebenarnya pernah menjalani operasi lutut pada 15 Februari 2022. Namun hal ini tidak membuat Koh Hay berhenti bermain sepeda. Bahkan sebulan setelah operasi lutut Koh Hay langsung tancap gas bersepeda hingga 100 km selama empat hari berturut-turut.

Tidak hanya mempersiapkan kondisi fisik, Koh Hay juga mempersiapkan sepeda di kondisi terbaiknya dan beberapa barang bawaan untuk EJJ. Termasuk makanan yang ia rasa akan menjadi salah satu kunci keberhasilan menaklukkan tantangan.

”Untuk event EJJ saya membawa makanan ringan yang simpel seperti abon dan teri, vitamin dan pharolit, lampu penerangan, pompa, botol, dan baju,” jelasnya.

Khusus abon dan teri, Koh Hay memposisikan lauk itu lebih istimewa. Itu penting bagi dirinya untuk memenuhi target 200 km sehari. Tidak perlu sulit mencari tempat makan yang cocok. ”Tinggal cari nasi, dikepel-kepel sudah mirip lemper, enak dimakan,” bebernya.

Terakhir Koh Hay juga memberikan pesan pada generasi muda sebelum mengarungi EJJ. ”Mohon Doa Restu dari teman-teman, Saya berusia 73 tahun. Jika saya bisa, jadi teman-teman yang muda juga harus bisa dan pasti bisa,” tutupnya.(mainsepeda)


COMMENTS