Kolom Sehat: Selamat Tinggal 2022

Sekarang sudah tanggal 23 Desember ketika saya menulis kolom ini. Usia tahun 2022 tidak sampai sepuluh hari lagi, kawan. Begitu banyak yang sudah lakukan pada tahun ini. Tetapi banyak juga yang tidak sempat saya selesaikan. Semoga tahun depan saya bisa menyelesaikan yang tertunda itu.

Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa saya bahas berkenaan akhir tahun ini. Tapi karena ini kolom sehat di halaman Mainsepeda.com, mari kita bahas soal sepeda. Ingat, Anda memilih olahraga sepeda. Jadi Anda tidak boleh bosan membaca kolom sehat saya. Yang membahas soal sepeda ini. Karena tiap minggu saya bolehnya bahas sepedaan, wkwkwkwkwkwk.

Tahun ini bagi saya ditutup oleh event Audax di Kediri sejauh 200 kilometer. Saya tidak hafal rutenya melewati daerah mana saja. Yang pasti, lewat daerah bandara yang sedang dibangun di Kediri. Kemudian kami ke arah Tulungagung. Naik sebentar ke Waduk Wonorejo. Turun nyerempet dikit ke Kabupaten Blitar. Kemudian kembali ke Kediri.

Sekali lagi, maaf bila kurang detail. Karena itu saja yang saya hafal. Secara jelas tentu saja bisa dilihat peta yang dikeluarkan panitia. Atau peta Strava teman-teman dan saya. Bagaimana event ini berlansung? Saya lansung saja ke ending-nya dulu. Baru saya akan sedikit membahas eventnya.

Pada akhirnya saya cukup beruntung untuk bisa finis setelah dua minggu sebelumnya saya tidak bisa finis di Kediri Dholo KOM Challenge (tidak finis pada hari pertama ). Ketika saya mengikuti Audax ini kurang lebih keadaan fisik saya masih sama. Sama-sama tidak kuatnya. Akhirnya saya finis hancur-hancuran. Hampir muntah-muntah lagi. Sulit diajak bicara. Serta sulit bergerak karena kepala saya pusing.

Beberapa orang yang mengajak saya berbicara di finis, mungkin bingung. Mengira saya sedang fly atau mau ambruk. Termasuk Bapak Wali Kota Kediri, Pak Abu, yang sudah finis strong jauh lebih dulu daripada saya. Terima kasih banyak atas semua support-nya ketika di pit stop dan finis, Pak.

Intinya saya finis, apa pun keadaannya. Sudah sore sekali. Lebih dari jam lima. Tapi masih bisa finis. Ini karena teman-teman yang pada waktu itu dengan sabar menemani saya berhenti di tiap beberapa kilometer demi beristirahat sejenak.

Setelah itu saya langsung kembali ke Surabaya. Sebab pada Minggunya ada perayaan ulang tahun ke-14 Bikeberry, klub asal saya.

Saya tertidur pulas selama perjalanan. Ketika terbangun, saya sudah dekat Kota Surabaya. Sayup-sayup saya mencengar lagu yang diputar. Lagu balad. Sangat enak didengar. Begitu mellow. Saya masih mengantuk, tapi tidak tertidur. Lagu berikutnya terputar, pun lagu selanjutnya. Lama-lama saya tanya ke teman saya yang nyetir, "Lagu siapa ini?" Sebab playlist ini memang enak, tapi makin lama didengar, makin terpuruk perasaan yang mendengar.

Ternyata playlist itu milik teman saya. Yang usianya barusan selesai remaja. Dan dia masih tertidur di bangku belakang. Akhirnya teman saya nyetir bilang, "Yang punya playlist ini perasaannya dalam ya, Om." Saya mengiyakan. "Tapi ia kerap kerja dekat pisau. Bahaya jika seperti ini terus menerus," balas saya secara spontan dan setengah bercanda.

Akhirnya saya yang mellow karena lagu-lagu tersebut, kembali me-review event yang siang itu saya jalani. Beratnya rute datar karena angin dan panas yang begitu menggoda. Menggoda untuk loading. Menggoda untuk menyerah.

Kami menerobos jalan yang ditutup karena ada hajatan warga


Melalui jembatan "goyang"

Namun kekuatan saya datang dari semangat peserta lain dan teman-teman yang bersama saya. Yang tidak menyerah ketika kita harus angkat sepeda melewati jembatan di portal, menerobos jalan yang ditutup karena ada hajatan, hingga lewat jembatan besi yang bergoyang. Goyang kanan-kiri, bukan atas-bawah, lho.

Hal ini senada dengan semangat ulang tahun Bikeberry keesokan harinya. Kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi. Klub sepeda yang doyan makan dan banyak koplakernya.

Akhir kata, selamat Natal bagi yang merayakan. Yang memasuki akhir tahun masih bisa sepedaan, yuk sepedaan terus. Dengan tetap berhati-hati di jalan. Sekian terima kasih. (johnny ray)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 120

Foto: Chaidar (@chaidar26 )


COMMENTS