Penasaran Tanjakan Erek-erek dan Target Tambah Poin di Trilogi Jatim


Cyclist-cyclist
yang berhasil podium di Bromo KOM Challenge 2022 berbondong-bondong daftar di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Ada dua tujuan. Selain penasaran dengan tanjakan 'Erek-erek', mereka juga ingin bersaing dalam klasemen Trilogi Jawa Timur (Jatim) 2022.

Mainsepeda.com memperkenalkan Trilogi Jatim 2022 yang telah dimulai sejak Bromo KOM pada Mei lalu. Dalam Trilogi Jatim ini, terdapat perolehan poin bagi sepuluh finisher pertama di setiap event. Juara pertama di setiap event mendapatkan 20 poin. Runner up memperoleh 15 poin. Delapan urutan berikutnya masing-masing 12, 10, 8, 6, 4, 3, 2, dan 1 poin.

Rian Setiawan menjadi salah satu peserta Bromo KOM 2022 yang akan tampil di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 pada 24 September nanti. Rian datang ke Banyuwangi dengan status mentereng. Cyclist asal Lampung itu merupakan juara kategori Men 25-29 tahun di Bromo KOM 2022.

BACA JUGA: Gelar untuk Istri Tercinta dan TROL Lampung

"Saya memang pernah gowes di Banyuwangi. Tepatnya dalam Kejurnas Balap Sepeda, Juli kemarin. Tapi belum pernah melewati Erek-erek dan finis ke Paltuding. Katanya tanjakan di Erek-erek ini berat. Makanya saya ingin mencoba menaklukkannya," aku Rian kepada Mainsepeda.com.

Sebagai pemuncak klasemen Trilogi Jatim untuk kategori Men 25-29 tahun, Rian tidak hanya memastikan turun di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 saja. Cyclist 29 tahun itu sudah mengunci slot di Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dan Bromo KOM Challenge 2023.

"Kebetulan ada rezeki. Soal kans menjadi juara Trilogi Jatim, saya pasrahkan ke Tuhan saja. Jika Tuhan sudah berkehendak dan itu sudah menjadi rezeki saya, maka akan saya berupaya untuk meraihnya," terang anggota komunitas Team Road Bike Lampung (TROL) ini.

Rian Setiawan (kanan) dan Andri Ramadhan (kiri) finis satu-dua di Bromo KOM Challenge 2022

Rian tak datang sendirian ke Banyuwangi. Terdapat enam anggota TROL lainnya yang berangkat ke kabupaten di ujung timur Pulau Jawa tersebut pada September nanti. Satu di antaranya ialah Andri Ramadhan, runner up kategori Men 25-29 tahun di Bromo KOM 2022.

Seperti halnya Rian, Andri mengaku sudah pernah gowes di Banyuwangi. Tapi ia belum sampai nanjak ke 'Erek-erek' dan finis di Paltuding, Ijen. "Saya penasaran dan ingin mencoba tanjakan Erek-erek yang katanya memiliki grade tinggi," bilang cyclist kelahiran Kotabumi, Lampung Utara itu.

Andri menambahkan, Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 memang termasuk dalam list event sepeda yang ingin ia tuntaskan pada tahun ini. Sekaligus menguji kemampuan cyclist 26 tahun ini dalam menaklukkan tanjakan di lereng Gunung Ijen tersebut. "Jika mendapatkan poin, itu adalah bonus," bilangnya.

Dari Malang, ada sosok cyclist senior Soetanto Tanojo yang sudah mengunci satu tempat di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 dan Kediri Dholo KOM Challenge 2022. Ia finis kedua di kategori Men 60+ Bromo KOM 2022.

Soetanto Tanojo turun di Banyuwangi dan Kediri untuk memperbaiki posisi di klasemen Trilogi Jatim 2022

Cyclist 62 tahun ini mengungkapkan, partisipasinya di Banyuwangi dan Kediri diharapkan dapat mendongkrak posisinya di klasemen sementara Trilogi Jatim 2022. "Harapannya memang ingin merebut klasemen di Trilogi Jatim," ucapnya singkat.

Semangat untuk menjadi pemenang Trilogi Jatim juga digelorakan Yohanes Viktor Hadi. Cyclist asal Malang ini menduduki peringkat tiga di kategori Men 40-44 di Bromo KOM 2022. Posisi tersebut sebenarnya tidak sesuai target. Namun inilah hasil terbaik karena ia mengalami kecelakaan dua pekan sebelum Bromo KOM 2022.

Viktor harus menjalani opname selama sepuluh hari. Serta naik ke meja operasi. Meski tidak disarankan oleh tim dokter, ia nekat turun di Bromo KOM. Ambisinya untuk juara pun sirna. Viktor mengaku disalip para pesaing di beberapa ratus meter sebelum finis.

"Sekarang kondisi saya sudah pulih 100 persen. Tidak seperti di Bromo KOM di mana saya harus menahan nyeri jahitan, kali ini saya siap. Saya datang ke Banyuwangi dengan persiapan yang lebih matang," kata cyclist 40 tahun itu penuh semangat.

Yohanes Viktor Hadi menahan sakit saat tampil di Bromo KOM Challenge 2022

Untuk mengejar gap poin dari peringkat pertama di klasemen sementara kategori Men 40-44, Viktor mengunci tempat di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 sekaligus Kediri Dholo KOM Challenge 2022. Katanya, konsep Trilogi Jatim ini membuatnya kian bersemangat untuk menjadi yang terbaik.

"Konsep Trilogi Jatim dari Om Azrul (Ananda.red) dan Mainsepeda ini sangat menarik. I want to be King of king. Not just king of mountain," tegasnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 102


COMMENTS