Terima Kasih Magelang, Sampai Jumpa di Bali

Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) 10 2020 berakhir Sabtu (10/10) malam. Event yang digelar di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) ini dibikin dengan format virtual. Menjadikannya sebagai Jamselinas dengan jangkauan terluas di Indonesia. Selanjutnya, Jamselinas 11 akan digelar di Bali tahun depan.

Ada lebih dari 1600 cyclist yang mendaftar di Jamselinas 10. Semula acara dikemas dengan format sama seperti Jamselinas sebelumnya. Komunitas Seli Magelang (Selima) sebagai tuan rumah telah menyusun konsep yang bagus, menyenangkan peserta, serta menyuguhkan keindahan Magelang.

Kemudian pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Situsi luar biasa ini membuat panitia harus memutar otak. Ada dua opsi yang mereka kantongi. Pertama, penyelenggara mengirimkan race pack ke peserta tanpa menggelar sebuah acara. Opsi kedua, melaksanakan Jamselinas dengan format virtual.

Penyelenggara akhirnya memilih opsi kedua. Ada sejumlah aspek yang dipertimbangankan. Salah satunya terkait sponsorship. "Pihak sponsor sudah mendukung luar biasa. Kalau cuma bagi-bagi jersey kok lucu. Akhirnya muncul konsep virtual dengan doorprize," ujar Ketua Panitia Jamselinas 10 2020 Ariyanto, Minggu (11/10) pagi.

Ketua Panitia Jamselinas 10 2020 Ariyanto (kiri)

Selain itu, penyelenggara juga tidak mengantongi lampu hijau dari satgas Covid-19. Mereka sudah menunggu hingga Agustus, bahkan awal September. Namun izin itu tak kunjung keluar. Akhirnya diputuskan untuk menggelar Jamselinas 10 dengan format virtual.

Jadi, setiap peserta ditantang untuk gowes minimal 30 kilometer pada periode 1-7 Oktober 2020. Peserta harus menggunakan jersey Jamselinas saat gowes. Kemudian peserta wajib mengirim foto di spot terbaik saat finis serta data di Strava ke enam nomor WhatsAppp panitia seusai dengan nomor urut.

Dari total peserta yang mendaftar di Jamselinas 10, sekitar 750 di antaranya mengikuti challenge virtual ini. Ariyanto mengakui jumlah tersebut tidak sesuai ekspektasi. Namun cyclist asli Semarang itu tetap bersyukur dan paham bahwa pandemi ini membuat kondisi jadi serba sulit.

"Banyak peserta yang ingin datang jadi tidak bisa datang. Kami merasa tidak enak dan serba sulit. Tapi kondisi ini betul-betul menempa kami. Kami termotivasi untuk menyuguhkan yang terbaik. Memang memberikan kepuasan ke orang itu berbeda-beda, tapi kami berusaha yang terbaik," tegas bapak dua putra itu.

Puncak acara Jamselinas 10 yang dilangsungkan Sabtu malam diwarnai dengan bagi-bagi doorprize. Total ada 15 sepeda lipat yang dibagikan. Rinciannya, sepuluh sepeda untuk peserta yang mendaftar dan mengikuti challenge virtual, lima sepeda untuk pemenang lomba foto dan lomba video.


Founder komunitas ID-Foldingbike Azwar Hadi Kusuma (t-shirt biru) saat memberi sambutan

Kerja keras panitia Jamselinas 10 Magelang diapresiasi oleh founder komunitas Indonesia Folding Bike (ID-Foldingbike), Azwar Hadi Kusuma. Menurutnya, walau masih dalam masa pandemi, Jamselinas 10 masih dapat terlaksana dalam format yang berbeda dari Jamselinas sebelumnya.

"Dari format ini kita punya suasana yang baru. Banyak pesepeda lipat yang gowes secara bersamaan dengan jersey Jamselinas. Membuat Jamselinas 10 mempunyai jangkauan gowes paling luas di Indonesia. Karena hampir semuanya ikut gowes. Semoga dengan Jamselinas 10 ini gairah untuk sepeda lipat di Indonesia terus bertumbuh," terang Oom Bugs, sapaan akrabnya.

Pada akhir Jamselinas 10 juga diumumkan tuan rumah Jamselinas 11. Jamselinas tahun depan akan dilaksanakan di Bali. "Tahun depan memang giliran kota di luar Jawa. Ada tiga kandidat kuat, yakni Batam, Balikpapan, dan Bali. Setelah kami bermusyawarah, akhirnya kami putuskan Bali sebagai tuan rumah Jamselinas 2021," ungkapnya.

Sejak digelar pertama kali di Jakarta pada 2011, jumlah peserta Jamselinas terus meningkat. Oom Bugs yakin peserta Jamselinas 2021 akan makin banyak. "Kami berharap pandemi segera berakhir sehingga marwah Jamselinas akan kembali seperti semula, yakni silaturahmi pengguna sepeda lipat," harapnya.

Matur nuwun, Magelang. Sampai jumpa di Jamselinas XI di Bali. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 17

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Jamselinas 10


COMMENTS