Pendaftaran Ditutup 5 Oktober

| Penulis : 

Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 akan digelar dua pekan lagi. Tepatnya 17 Oktober nanti. Pendaftaran event menanjak ke kaki Gunung Ijen tersebut akan ditutup Senin (5/10) besok. Ajang ini akan digelar dengan protokol kesehatan ketat dan jumlah peserta yang dibatasi.

Mulanya, Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 akan dilangsungkan pada 11 Juli. Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat jadwalnya diundur menjadi 17 Oktober. Sejak registrasi dibuka kembali pada 1 Agustus lalu, jumlah pesertanya hampir 200 cyclist. Angka itu bisa lebih besar karena masih ada peserta yang belum memenuhi persyaratan administrasi.

"Sampai saat ini ada 190 peserta yang mendaftar. Selain itu ada beberapa cyclist yang masuk waiting list karena menunggu deadline waktu pembayaran. Kalau mereka yang masuk waiting list ini membayar, maka akan ada penambahan peserta," kata Kadispora Banyuwangi, Zen Kostolani Sabtu (3/10) siang.

Zen memastikan pendaftaran akan ditutup pada 5 Oktober nanti. Untuk cyclist yang belum mendaftar, atau peserta yang belum menyelesaikan administrasi, harus segera menuntaskannya sebelum batas waktu tersebut. Menurut Zen, penyelenggara telah menetapkan jumlah maksimal peserta Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020.

"Target maksimal kami adalah 300 peserta. Sebab aturan Kemenpora paling banyak 300 orang," jelas Zen.

Peserta Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge tahun ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Gresik, Semarang, Jogjakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Martapura di Kalimantan Selatan. Bahkan ada peserta dari luar negeri.

"Namanya Alicia Derksema. Dia orang Belanda yang bermukim di Bali," imbuh Zen. Alicia juga mengikuti Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2019, dan ia berhasil naik podium. Selain itu, Alicia adalah pemenang kategori 30-34 tahun di Herbana Bromo KOM Challenge 2020.

Alicia Derksema (tengah) naik podium di Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2019

Sementara itu, panitia terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Mulai dari aparat kepolisian hingga Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi. Mereka akan mematangkan konsep dan protokol kesehatan demi kelancaran, keamanan, dan kesehatan peserta Herbana Bromo KOM Challenge 2020.

Panitia telah menyusun protokol kesehatan ketat di Banyuwangi Blue Fire Ijen Challenge 2020 nanti. Pertama, hasil rapid test seluruh peserta harus non reaktif. Peserta harus menyertakan hasil rapid test yang masih berlaku saat mengambil race pack di Banyuwangi nanti.

Selain wajib minimal rapid test, peserta dan seluruh panitia harus memakai masker di area start dan finis, serta di water station dan sepanjang neutral zone. Posisi peserta di garis start pun dibikin berjarak. Penyelenggara akan membuat grid start layaknya balapan MotoGP.

Proses seremonial pemenang lomba di podium nanti juga mengadopsi sistem di MotoGP. Jadi, hadiah akan diserahkan di depannya, kemudian peserta akan mengambil sendiri hadiah tersebut tanpa ada jabat tangan dan sebagainya. "Kami berupaya keras untuk menutup peluang terjadi penularan selama event berlangsung," tegas Zen. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 16

Audionya bisa didengarkan di sini

Populer

Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Bromo KOM X Kategori Women Elite: Chika Zerra Berambisi Pertahankan Gelar
Tuntaskan Penantian Dua Dekade, Cyclist Indonesia Amankan Tiket Olimpiade 2024
Jajal Rute Cirebon-Tasikmalaya Bareng Komunitas, Azrul Ananda Melintasi Tanjakan Kaki Gunung Ciremai
Dua Pembalap Decathlon AG2R La Mondiale Kuasai Podium Tour de Romandie
Target David Mark Wilse di Bromo KOM X: Nggak Nuntun!
Kolom Sehat: Paylater
Malang Sering Hujan, Persiapan Ratjoen CC Hadapi Bromo KOM X Penuh Tantangan
Kolom Sehat: MVDP dan Nuntun Sopan di Koppenberg