Peserta Baru Latihan Keras Demi Finis Sebelum COT

Herbana Bromo KOM Challenge 2020 tinggal sebulan lagi. Para peserta mulai berlatih keras agar finis di bawah COT (cut off time). Tak terkecuali bagi mereka yang baru pertama kali mengikuti event menanjak paling heboh di Indonesia ini.

Minggu (9/2) kemarin, enam cyclist dari Ratjoen Cycling Club, dan Strattos Cycling Club (SCC) nanjak di Bromo. Dari enam itu, satu di antaranya adalah pesepeda yang baru mengikuti Herbana Bromo KOM Challenge. Namanya Harun Nugroho.

Harun akan gowes di kategori peloton non-kompetitif. Sebagai newbie, ia memasang target tinggi di Herbana Bromo KOM Challenge, 14 Maret nanti. "Saya ingin finis sebelum COT, dan membawa pulang medali," ucap salah satu member Ratjoen CC itu.

Harun Nugroho (kanan), dan Bayu Yulianto bersama pentolan Ratjoen CC, Irawan Djakaria (kiri)

Menurut Harun, Herbana Bromo KOM Challenge berbeda dengan event lainnya. Pertama, ajang ini punya tanjakan yang bikin pesepeda se Indonesia penasaran. Kedua, event disebut sebagai ‘kenduri’-nya cyclist di Indonesia ini juga memiliki aturan COT.

"Tidak seperti event lainnya yang ada di Indonesia, Bromo KOM Challenge memberlakukan COT. Ini adalah tantangan, sekaligus mempacu untuk mendapatkan medali. Agar mendapatkan medali, latihannya juga harus disiapkan," jabarnya.

Rekan-rekannya pun salut melihat semangat yang ditunjukkan Harun. Oleh sebab itu, lima member Ratjoen, yakni Irawan Djakaria, Fransisca Wong, Jonni Kao, dan Fery Syang, serta Bayu Yulianto dari SCC, menemani Harun berlatih di Bromo, Minggu kemarin.

"Harun sangat termotivasi untuk membawa pulang medali di Bromo KOM Challenge tahun ini. Karena orangnya sangat semangat, makanya saya mau untuk mendampinginya berlatih," ucap Bayu.

Ada sedikit kendala saat gowes ke Bromo, Minggu kemarin. Sepeda milik Pak Kom, sapaan Irawan Djakaria, mengalami masalah di tengah jalan. Rantainya lepas dan masuk di antara sprocket, dan spoke. "Tapi bisa diatasi, dan perjalanan lanjut kembali," imbuh Bayu.

Bayu sendiri adalah peserta Bromo KOM Challenge 2019. Pada saat itu ia berhasil membawa pulang medali karena finis setengah jam sebelum COT. Bayu memasang target baru di Bromo KOM Challenge. Selain tidak kram, ia ingin memperbaiki catatan waktunya.

"Ini event sangat menarik. Bromo KOM Challenge itu seperti naik haji bagi pesepeda. Menurut saya, rute di Bromo itu paling menantang di Indonesia. Dari berbagai event sepeda yang saya ikuti, penyelenggaraan Bromo KOM Challenge adalah yang terbaik," sanjung Bayu.

Herbana Bromo KOM Challenge 2020 akan start di Makodam V/Brawijaya, 14 Maret nanti. Event menanjak paling heboh di Indonesia ini akan diikuti 1.400 cyclist dari 22 negara.

Peserta dengan road bike akan start dari Surabaya. Sedangkan peserta kategori sepeda lipat, dan Brompton start dari GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. GOR Untung Suropati sekaligus menjadi pit stop pertama untuk peserta yang start dari Surabaya.

Dari Pasuruan, barisan lomba akan start duluan. Diikuti peloton non-kompetitif serta sepeda lipat dan Brompton. Lomba secara resmi dimulai saat melewati gate KOM Start di Pasrepan. Dari sana, silakan tancap gas sejauh 25 km menuju garis finis di Wonokitri, Bromo.(mainsepeda)


COMMENTS