Ernest Fardiyan Syarif saat gowes bersama istri Nirina Zubir

Rajin bersepeda menjadi rahasia Ernest Fardiyan Syarif selalu tampil fit sebagai musisi. Suami Nirina Zubir ini mengatakan, bersepeda menjaga kondisinya tetap prima ketika di atas panggung maupun saat bekerja di studio rekaman.

Ernest mulai bersepeda sejak 2009. Sepeda fixed gear, alias fixie menjadi tunggangan pertama mantan gitaris band Cokelat tersebut. Puas dengan fixie, Ernest mencoba hijrah ke sepeda lipat alias folding bike. Tak lama, ia menjajal sepeda gunung (MTB).

”Akan tetapi, saya paling cinta dengan road bike. Saya sudah menggunakan road bike sejak empat tahun terakhir,” ungkapnya kepada Mainsepeda.com.

Walaupun disibukkan dengan aktivitas di dunia musik, Ernest tetap menyempatkan diri untuk mengikuti sejumlah event bersepeda. Mulai dari Gran Fondo New York (GNFY). Tour de Ambarukmo, hingga Tour de Borobudur (TdB).

”Setelah ini akan ada banyak pekerjaan. Jadi event saya terakhir tahun ini ya Tour de Borobudur 2019. Event yang cukup menyenangkan buat saya. Happy ending deh tahun ini,” bilang bapak dua anak itu.

Ernest mengaku sering mengajak istri dan kedua anaknya ketika mengikuti sebuah ajang sepeda. Jika mengincar sebuah event bersepeda, maka Ernest dan Nirina akan janjian untuk menentukan hari libur yang sama.

Musisi kelahiran Palembang, 40 tahun silam ini, terbilang rajin bersepeda. Ia biasa gowes tiga hingga empat kali dalam seminggu. Berangkat gowes jam 05.30, Ernest berusaha tiba di rumah pukul 07.00. Sekali gowes bisa sampai 40-50 kilometer.

”Kalau sedang tidak bisa gowes, atau sedang turun hujan, pasti latihan dengan indoor trainer di rumah,” aku penggawa band Royal Ego itu.

Bersepeda, aku Ernest, memberikan banyak manfaat untuk tubuhnya. Selain badannya lebih sehat, ia juga bisa mengonsumsi lebih banyak makanan. ”Istilahnya setelah makan langsung dibakar dengan olahraga. Jadi cepat kurus,” ujarnya.

Selain itu, bersepeda juga mendukung kegiatannya sebagai musisi. ”Fisik jadi lebih kuat. Stamina dan endurance jadi lebih tahan lama. Untuk melakukan pekerjaan malam, atau di studio jadi lebih kuat,” beber Ernest. (mainsepeda)

Foto: Instagram Ernest Syarif

Populer

Kota Vlore Saksi Pedersen Cetak Kemenangan Sekaligus Sejarah
Serba Ada di Rolling Together For Malang 111, Mini KOM Hingga Ajang Silaturahmi
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Gelar Doktor Kehormatan untuk Sang Maestro Ernesto Colnago
Geraint Thomas: Juara Tour de France yang Tidak Takut Party
Rekor Bersepeda Tercepat di Dunia, 296 km/jam!
Preview Giro d’Italia 2025: Bakal Sengit Tanpa Pogi
“Pemanasan” 192 Kilometer hingga Situbondo
Cukur Bulu Kaki Anda (dan Mengapa Itu Bermanfaat)
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat