Mark Cavendish Resmi Bergabung Bahrain–Merida

Teka-teki mengenai masa depan Mark Cavendish akhirnya terjawab. Sprinter asal Inggris ini resmi bergabung dengan Bahrain–Merida untuk musim balap 2020. Menurut Cavendish, bergabung dengan tim ini tak ubahnya mimpi yang menjadi kenyataan.

Nasib Cavendish sempat buram karena kontraknya bersama Dimension Data berakhir tahun ini. Pamornya pun tak secemerlang dulu. Ia tak lagi menjadi pilihan tim Dimension Data untuk membalap di Grand Tour 2019.

Cavendish lalu banting kemudi ke nomor track. Pembalap 34 tahun itu ambil bagian di Six Day London, 22-27 Oktober. Ia juga dipastikan mengikuti Six Days of Ghent, 12-17 November mendatang.

Ketika masa depan Cavendish di balap sepeda jalanan diprediksi habis, Bahrain–Merida hadir sebagai dewa penolong. “Bergabung dengan tim ini adalah pemenuhan ambisi yang sudah lama saya miliki. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” akunya.

Adalah Rod Ellingworth yang menjadi aktor di balik kepindahan Cavendish ke Bahrain–Merida. Keduanya memiliki hubungan yang sangat istimewa selama belasan tahun. Ellingworth tak ubahnya seorang mentor sekaligus panutan bagi Cavendish.

“Rod berperan penting dalam membantuku berkembang sebagai pembalap, dan manusia,” ungkap Cavendish dalam laman resmi tim.

Selaku Team Principal Bahrain-Merida, Ellingworth mengatakan bahwa kedatangan Cavendish melengkapi komposisi timnya untuk menyambut musim 2020. Hanya saja ia tak menyebut berapa durasi kontrak Cavendish.

“Dia memberi kami keseimbangan yang dibutuhkan tim untuk menang,” ucap pria 47 tahun itu.

Ellingworth memuji anak didiknya itu sebagai sosok juara sejati. Cavendish telah memenangi 30 etape Tour de France, dan juara di 15 etape Giro d’Italia. Bukan hanya itu, Cavendish merupakan juara dunia road race musim 2011. 

“Saya senang melihat energi, dan tekadnya untuk sukses lebih besar daripada sebelumnya. Kami akan melakukan segala upaya untuk memungkinkan Mark melakukan yang terbaik,” imbuh Ellingworth. 

Selain Ellingworth, kemunculan McLaren sebagai pemilik 50 persen saham Bahrain-Merida juga memiliki andil. Perusahaan motorsport asal Inggris ini pernah merancang sepeda khusus yang dikendarai Cavendish semasa membalap di tim HTC-Highroad.

“Mark telah menjadi teman McLaren selama bertahun-tahun. Saya turut senang dia bergabung dengan tim ini,” bilang John Allert, Managing Director McLaren Pro Cycling.

Kehadiran Cavendish bisa menjadi pelipur lara bagi tim yang akan berubah nama menjadi Bahrain-McLaren pada musim balap 2020 itu. Pasalnya, mereka baru saja kehilangan dua pembalap utama, yakni Vincenzo Nibali, dan Rohan Dennis. 

Sosok Cavendish sekaligus melengkapi komposisi sprinter di tim yang berasal dari Timur Tengah itu. Sebelumnya, Bahrain-Merida hanya memiliki dua nama, yakni Sonny Colbrelli, dan Phil Bauhaus. Tak heran apabila Colbrelli mengaku gembira dengan kedatangan Cavendish.

“Kami semua berharap dia membuat comeback. Kembali menjadi Cavendish yang kita kenal, dan mengakhiri kariernya dengan kemenangan besar. Dia mungkin tidak memenangkan 15 balapan setahun seperti pada jayanya. Akan tetapi, saya yakin dia bisa menang lagi,” kata Colbrelli kepada Cyclingnews.(mainsepeda)

 

Foto: Bahrain-Merida, @sixdaycycling


COMMENTS