Dicari: Juara Dunia yang Betah Naik-Turun

Momen tahunan itu akhirnya tiba. Momen untuk mencari juara dunia baru. Road race maupun time trial. Baik kelas junior, U23, elite women dan men, tidak ketinggalan kategori para cycling.

Dan tahun ini lokasinya istimewa. Yorkshire di Inggris.

Lokasi ini sudah gila sepeda, sudah identik dengan sepeda, sejak 2014. Waktu itu, Yorkshire menjadi tuan rumah pembukaan Tour de France. Dan sejak saat itu, setiap tahun, selalu ada Tour de Yorkshire yang penontonnya gila-gilaan.

Lima tahun setelah Tour de France mampir, Yorkshire jadi lokasi berlangsungnya kejuaraan dunia. Belasan kategori itu akan tampil bergantian, mulai Sabtu, 21 September, sampai Minggu, 29 September.

Sekali lagi, ini lokasi istimewa. Bukan hanya karena penontonnya bakal gila-gilaan, tapi juga karena karakter lokasinya yang seru dan menantang.

Karakter aspalnya “lengket,” membuat pembalap lebih kerja keras mengayuh pedal. Sekaligus membuat pembalap lebih pede melewati tikungan-tikungan yang technical.

Karakter paling utama: Praktis tidak ada jalan yang benar-benar datar. Selalu naik merambat, atau turun halus. Atau sedikit naik curam, sedikit turun curam.

Dan para pembalap harus melewatinya berkali-kali.

Ya, khas rute kejuaraan dunia, “menu” utamanya adalah sirkuit kota. Kali ini, “Sirkuit Harrogate” sepanjang sekitar 14 km jadi menu utama. Start-nya bisa dari berbagai kota, tapi ending-nya selalu mengelilingi sirkuit naik-turun ini.

Di kategori paling ditunggu, men elite, para pembalap akan mengelilinginya sebanyak tujuh kali.

Dengan karakter seperti itu, maka tahun ini yang dicari adalah juara dunia yang betah naik-turun. Tapi betahnya spesifik.

Climber mungkin akan kerepotan melawan speed dan power para sprinter dan puncheur di jalanan yang menanjaknya panjang tapi sangat halus.

Di sisi lain, sprinter atau puncheur mungkin tidak akan betah terus naik-turun selama ini. Apalagi di kategori men elite, di mana total panjang rute adalah 285 km. Terpanjang kedua tahun ini, setelah balapan classics Milan-San Remo yang hampir 300 km.

Tak heran, nyaris tak ada unggulan utama di UCI Road World Championships tahun ini. Pembalap A mungkin kuat, tapi… Pembalap B kayaknya kuat, tapi… Selalu ada “tapi” di setiap nama unggulan yang disebut.

Bagi penggemar sepeda yang berlangganan aplikasi Zwift, Anda mungkin sudah merasakan tantangan yang dimaksud itu.

Nyalakan Zwift, pastikan aplikasinya sudah ter-update, lalu nyalakan smart trainer di rumah. Silakan mencoba Sirkuit Harrogate yang akan digunakan. Lalu coba gas pol sebanyak tujuh lap, mensimulasikan ending kelas men elite.

Rasanya seperti tidak dikasih waktu istirahat! Bayangkan seperti apa rasanya di peloton men elite, yang sebelumnya harus menempuh rute 180-an km dulu sebelum mencapai Harrogate!

Dengan rute seperti ini, tim yang punya banyak pembalap akhirnya tidak bisa mengontrol peloton. Karena pace-nya tidak bisa konstan. Benar-benar mengerikan.

“Ini belum tentu untuk climber, melainkan untuk pembalap yang jago secara teknis dan betah menghadapi rangkaian perubahan kecepatan dan intensitas,” tulis William Fotheringham, seorang penulis cycling senior. (mainsepeda/bersambung)

UCI ROAD WORLD CHAMPIONSHIPS 2019 

Yorkshire, UK

Sabtu, 21 September

Para Cycling Road Races

Minggu, 22 September

Team Time Trial Mixed Relay (28 km)

Senin, 23 September

Women Juniors Individual Time Trial (14 km)

Men Juniors Individual Time Trial (28 km)

Selasa, 24 September

Men U23 Individual Time Trial (30 km)

Women Elite Individual Time Trial (30 km)

Rabu, 25 September

Men Elite Individual Time Trial (54 km)

Kamis, 26 September

Men Juniors Road Race (148 km)

Jumat, 27 September

Women Juniors Road Race (86 km)

Men U23 Road Race (187 km)

Sabtu, 28 September

Women Elite Road Race (149 km)

Minggu, 29 September

Men Elite Road Race (285 km)

 


COMMENTS