Pensiun sebagai pembalap terbaik di dunia. Itulah target ujung tombak Team Ineos, Chris Froome. Rider asal Wales ini ingin mencetak sejarah sebagai pemegang titel terbanyak di Tour de France.

Jadwal baru Tour de France 2020 akhirnya dirilis. Ajang balap sepeda paling masyhur di dunia tersebut akan dilangsungkan mulai 29 Agustus hingga 20 September mendatang. Jadwal anyar ini adalah hasil kesepakatan antara Amaury Sport Organisation (ASO) sebagai penyelenggara dengan Union Cycliste Internationale (UCI).

Presiden Perancis, Emmanuel Macron memupuskan harapan penyelenggara Tour de France 2020 untuk menggelar balapan ini sesuai jadwal. Macron melarang seluruh kegiatan besar yang berpotensi mengundang kerumunan massa hingga pertengahan Juli mendatang.

Milan-San Remo bukan satu-satunya ajangyang menggelar balapan virtual. Langkah serupa juga dilakukan oleh penyelenggara Tour de Suisse. Menggandeng ROUVY dan Velon, Tour de Suisse menggelar balapan digital bersama tim profesional terbaik di dunia. Ajang ini akan digelar 22-26 April mendatang.

Coronavirus mengacak-acak dunia. Demi membatasi atau menghentikan pandemik virus ini, sejumlah event pun dibatalkan. Termasuk event balap sepeda dunia. Terhitung sejak awal Maret 2020, ada banyak event balap sepeda yang ditunda dan dibatalkan akibat coronavirus.

Sprinter Inggris, Mark Cavendish, sedang berjuang mempertahankan karir di arena WorldTour. Setelah dua tahun berkutat dengan virus Epstein-Barr, dia berharap bisa kembali bersinar mulai 2020. Walau belum resmi diumumkan, dia kabarnya telah meneken kontrak setahun dengan Bahrain-Merida.

Etape final Vuelta a Espana 2019 Minggu (15 September), berakhir dengan bunch sprint seru. Fabio Jakobsen berhasil meraih kemenangan keduanya, sekaligus yang kelima untuk tim Deceuninck-QuickStep.

Primoz Roglic praktis telah mengamankan gelar grand tour pertama dalam karirnya. Bintang Jumbo-Visma asal Slovenia itu mampu mempertahankan puncak general classification (GC) di penghujung Etape 20, Sabtu (14 September). Hanya attack agresif dari Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) yang berhasil, melepaskan pembalap 20 tahun itu dari peloton saat lomba masih tersisa 40-an km. Tapi Roglic tidak khawatir karena Pogacar lebih mengejar posisi podium.

Usianya Sergio Higuita masih 22 tahun, tapi pembalap EF Education First ini sudah mendapatkan julukan “Monster.” Lebih tepatnya, “Higuita Monster.” Dan dia meraih kemenangan menakjubkan, melarikan diri sendirian di Etape 18 Vuelta a Espana 2019 pada Kamis, 12 September.

Benar-benar tidak ada hari “santai” di Vuelta a Espana 2019. Etape 17 Rabu (11 September) seharusnya adalah hari yang lebih tenang. Rutenya memang panjang, 219,6 km menuju Guadalajara. Tapi rutenya relatif datar dan dirancang untuk berakhir dengan bunch sprint. Ternyata, etape panjang ini justru jadi ajang “hajar-hajaran” sejak awal.