Kisah heroik terukir di etape 11 Tour de France 2025. Pembalap Uno-X Mobility, Jonas Abrahamsen, menunjukkan semangat baja usai meraih kemenangan etape yang dramatis di Toulouse, Rabu, 16 Juli 2025. Hebatnya, penampilannya kali ini menjadi comeback luar biasa karena pembalap Norwegia itu baru pulih dari patah tulang selangka yang didapatnya sebulan lalu.
"Saya patah tulang selangka empat minggu lalu di Belgium Tour. Saya menangis di rumah sakit karena saya pikir saya tidak akan bisa ikut Tour de France," ujar Abrahamsen usai etape dengan mata berkaca-kaca.
"Sehari setelah itu, saya sudah di home trainer dan berharap bisa pergi ke Tour. Setiap hari, saya melakukan segalanya untuk kembali. Jadi, bisa berada di sini dan memenangkan etape Tour de France itu luar biasa."
Meski sempat diganggu seorang pengunjuk rasa yang masuk ke jalur, Abrahamsen sanggup mengungguli Mauro Schmid (Jayco-AlUla) dalam sprint sengit di garis finis. Di belakang mereka, The Flying Dutchman, julukan Mathieu van der Poel (Alpecin-Deceuninck) nyaris saja menyusul dengan pengejaran solo sejauh 9 km. Namun, usahanya hanya mampu memangkas jarak hingga tersisa 7 detik.
Abrahamsen (ketiga dari kiri) bersama empat pembalap lain yang merupakan grup breakaway hari itu.
Abrahamsen dan Schmid adalah bagian dari kelompok lima pembalap yang memisahkan diri sejak awal etape sejauh 156,8 km. Mereka berhasil bertahan sepanjang hari, meski peloton terus melancarkan serangan bergelombang selama lebih dari separuh balapan. Keduanya berhasil melepaskan diri dari rekan-rekan breakaway-nya, yakni Davide Ballerini (XDS-Astana), Fred Wright (Bahrain Victorious), dan Mathieu Burgaudeau (TotalEnergies), di tanjakan curam terakhir hari itu, Cote de Pech David. Setelahnya kedua pembalap ini melaju kencang menuju garis finis.
Abrahamsen juga memuji kegigihan kompetitornya, Schmid. "Dia sangat kuat hari ini sejak awal. Saya mencoba dan sangat sulit untuk melewatinya, tapi saya berpikir 'Saya harus memenangkan etape ini, saya harus', lalu saya mendapatkan posisi di depan dan itu sangat menyenangkan."
Bagi Abrahamsen dan timnya, Uno-X Mobility, ini adalah kemenangan etape pertama mereka di Tour de France dalam keikutsertaan kedua mereka. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
Di sisi lain, Pembalap favorit juara umum, Tadej Pogacar (UAE Team Emirates-XRG), sempat mengalami momen menegangkan. Ia terlibat kecelakaan saat melaju diantara kelompok pembalap-pembalap teratas klasemen GC.
Insiden terjadi ketika Tobias Halland Johannessen (Uno-X Mobility) memotong jalur di depan Pogacar. Ia lantas terjatuh dan meluncur ke arah pembatas jalan. Namun, Pogacar dengan cepat bangkit dan kembali mengayuh sepedanya. Pembalap Slovenia itu kembali bergabung dengan kelompok pengejar yang dibantu oleh rekan setimnya, Jhonatan Narvaez dan Adam Yates.
Pogacar memperbaiki sepedanya sesaat ia mengalami insiden kecelakaan.
"Mereka mulai menyerang, orang-orang mulai mengikuti. Sayangnya, seorang pengendara (Tobias Johannessen, red.) memutuskan untuk mengikuti dari sisi kiri ke kanan jalan. Entahlah, dia tidak melihat saya. Dia tiba-tiba memotong saya dari roda depan," kata Pogi, sapaan Pogacar.
Sebuah momen yang menunjukkan sportivitas luar biasa setelah insiden tersebut. Kelompok GC memperlambat laju mereka untuk menanti Pogacar kembali. Tindakan ini menyelamatkan sang juara dunia itu dari kehilangan waktu dari para pesaingnya di klasemen GC.
Beruntung, ia tidak mengalami cedera fatal. Kini ia hanya perlu mengkhawatirkan luka dan rasa nyeri yang mungkin dideritanya saat balapan di pegunungan Pyrenees pada etape 12, Kamis (17/7). "Normalnya sehari setelah kecelakaan, kamu tidak akan memberikan yang terbaik. Tapi saya akan menunjukkan segalanya dan saya pikir kami siap sebagai tim di Hautacam," tutupnya. (Mainsepeda)
Photo by Tour de France
Results powered by FirstCycling.com