Valentin Paret-Peintre menjadi sosok yang berhasil menjaga marwah tuan rumah Prancis pada ajang Tour de France 2025. Pembalap Soudal-QuickStep itu menaklukkan Mont Ventoux pada etape ke-16, Selasa, 22 Juli 2025, sekaligus menjadi kemenangan pertama cyclist Prancis di Tour de France musim ini.
Selain itu, Ini juga merupakan kemenangan pertama bagi pembalap Prancis di puncak Mont Ventoux dalam 23 tahun terakhir. Paret-Peintre kini menambahkan namanya ke daftar para penakluk tanjakan ikonik itu. Ia bersanding dengan nama-nama legendaris seperti Richard Virenque, Jean-François Bernard, Bernard Thévenet, dan Raymond Poulidor.
Balapan sendiri berjalan seru sejak dimulai. Namun, puncak skenarionya ketika memasuki tanjakan Mont Ventoux. Tanjakan Hors Categorie (HC) ini sangat menguji ketahanan fisik pembalap. Jalurnya pendakian sejauh 15,6 Km dengan rata-rata kemiringan di 8,7 persen.
Sebanyak 40 pembalap bertahan di grup breakaway sebelum akhirnya terpisah-pisah ketika memasuki rute menanjak. Jelang finish tersisa empat pembalap terdepan, tapi hanya Paret-Peintre dan Ben Healy (EF Education-EasyPost) yang bertarung hingga akhir.
Paret-Peintre dan Van Wilder saling berpelukan merayakan kemenangan tim mereka, Soudal-QuickStep.
Hasilnya Healy harus mengakui keunggulan Paret-Peintre, kalah tipis dalam sprint yang di tikungan terakhir. Sementara itu, Santiago Buitrago (Bahrain-Victorious) mengamankan posisi ketiga balapan. Sedangkan, rekan setim Parey-Peintre, Ilan van Wilder finish di posisi keempat.
Paret-Peintre segera menemui Van Wilder usai balapan terakhir. Ia memeluk rekan setimnya itu dengan emosional seraya mengucapkan terima kasih. Van Wilder juga patut mendapatkan apresiasi. Ia tampil luar biasa ketika kembali ke baris terdepan, meski sempat tertinggal. Van Wilder lantas memberikan lead-out terakhir untuk Paret-Peintre.
"Saya merasa sangat baik. Saya punya dua rekan setim, dan saya bilang pada mereka bahwa saya punya peluang untuk menang. Kemenangan di Tour itu luar biasa, tapi di Mont Ventoux bahkan lebih baik," kata eks pembalap Decathlon AG2R La Mondiale Team itu.
"Ben Healy benar-benar sangat kuat saat menyerang, tapi saya berkata pada diri sendiri: 'Ini kemenangan di Ventoux, kamu tidak boleh menyerah.' Bahkan di 100 meter terakhir untuk menyalipnya, saya benar-benar berjuang keras, tapi saya harus melakukannya. Luar biasa, saya hampir tidak bisa mempercayainya!" Imbuhnya.
Tak sampai semenit di belakang Paret-Peintre, sang pemakai yellow jersey, Tadej Pogacar (UAE Team Emirates-XRG), melintasi garis finis. Alih-alih mencoba memenangi balapan, ia memilih menahan serangan lawan terkuatnya, Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike). Empat serangan "mematikan" dilancarkan Vingegaard di Mont Ventoux, namun Pogacar punya jawaban untuk semuanya. Hebatnya, pembalap Slovenia itu bahkan memperpanjang keunggulannya dua detik dari Vingegaard dalam klasemen GC.
Pogacar dan Vingegaard dalam pertarungan menuju puncak Mont Ventoux.
Pogacar yang memimpin GC, kini unggul 4 menit 15 detik dari Vingegaard. Sementara itu, Florian Lipowitz (Red Bull-BORA-hansgrohe) mempertahankan peringkat ketiga dengan selisih waktu yang sangat lebar dari Pogacar, 9 menit 3 detik.
Di sisi lain, kabar mengejutkan datang dari bintang Alpecin-Deceuninck, Mathieu van der Poel. Beberapa jam sebelum balapan di mulai, ia dan timnya mengumumkan keputusan untuk mengundurkan diri dari Tour de France 2025. Pembalap Belanda itu mengalami pneumonia usai diawali gejala flu selama beberapa hari.
"Setelah berkonsultasi dengan staf medis, diputuskan bahwa ia tidak dapat melanjutkan balapan. Kesehatannya adalah prioritas utama, dan istirahat serta pemulihan kini sangat penting," ungkap pihak tim. Van der Poel kini akan beristirahat selama seminggu sebelum pemeriksaan medis lebih lanjut. Cepat pulih The Flying Dutchman! (Mainsepeda)