Balapan gravel paling kondang di dunia, Dirty Kanza, punya “warna” WorldTour tahun ini. Tim EF Education First bakal menurunkan tiga bintangnya di lomba 200 mil (320 km) yang berlangsung Sabtu, 1 Juni, di Kansas tersebut. Yaitu Taylor Phinney, Lachlan Morton, dan Alex Howes.

Dirty Kanza memang bukan balapan WorldTour. Juga bukan road race. Ini even “mass participation,” tidak jauh beda dengan berbagai gran fondo yang diselenggarakan di berbagai penjuru dunia. Namun, setelah 14 tahun, even gravel itu menjadi salah satu paling disoroti di dunia. Orang harus ikut lotere untuk terdaftar sebagai salah satu dari 2.000-an peserta.

Di ajang ini, pembalap profesional turun bersama cyclist amatir. Banyak mantan juara, baik itu road maupun MTB, turun di Dirty Kanza. Dan sekarang, sebuah tim WorldTour resmi menurunkan tim.

Turunnya EF Education First ini memang sudah lama diumumkan. Tim berbendera Amerika itu sudah berniat mengikuti even-even “alternatif,” yang dianggap lebih berguna untuk eksposur sponsor. Dirty Kanza merupakan salah satunya. Lainnya adalah balapan MTB Leadville 100 di Colorado dan ajang menanjak Taiwan KOM Challenge.

Para pembalap EF mengaku senang-senang-cemas menghadapi lomba di jalanan berkerikil tajam tersebut. “Ini bakal jadi tantangan mental yang luar biasa. Dan itu yang membuatnya mengasyikkan. Tegang itu baik. Selama ini saya sudah tidak tegang lagi ikut balapan (normal), jadi ini baik. Saya keluar dari comfort zone,” tutur Lachlan Morton, pembalap Australia yang dikenal suka adventure saat libur lomba.

Taylor Phinney.

Dirty Kanza memang jauh dari balapan biasa. Para pembalap harus bisa mandiri, tidak boleh ada support car atau crew sepanjang rute. Hanya boleh mendapatkan bantuan di titik-titik pit stop yang disediakan.

Tahun lalu, Dirty Kanza 200 mil dimenangi oleh Ted King, mantan pembalap profesional. Juga mantan EF Education First saat tim itu masih bernama Cannondale. King menang setelah menempuh jarak 320 km dalam waktu 10 jam, 44 menit, dan 22 detik, berkecepatan rata-rata 31 km/jam.

Mampukah trio pembalap aktif tim WorldTour merebut kemenangan tahun ini? Dirty Kanza benar-benar jadi makin menarik! (mainsepeda)

 

Foto : twitter EF Education First

Populer

UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Tour of Guangxi 2025, Etape 3: Magnier Menggila, Hattrick Tercipta
Tour of Guangxi 2025, Etape 1: Memanfaatkan Chaos, Magnier Kunci Kemenangan Dramatis
Il Lombardia 2025: Pogacar 'Pentakill' dan Lampaui Rekor Legenda Italia
Balifellas CC, Bangun Persahabatan di Pulau Dewata via Bersepeda 
Polda Jatim Inisiasi Semeru Criterium 2025, Adu Cepat di Sirkuit GBT
Nusantara-BYC Rebut Best Asian Team di Tour de Langkawi 2025
Century Journey 2025: Hampir Full Team, B2C Magetan Siap Menjelajahi Kota Malang
Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Israel-Premier Tech Rebranding Dampak Meluasnya Aksi Pro Palestina