Peringati Hari Kartini, Balapan di Banyuwangi

Seru! Itulah yang nampak dalam even Women Cycling Challenge (WCC) 2019 yang diadakan di Banyuwangi, Sabtu, 27 April lalu di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Acara yang diadakan khusus untuk perempuan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kartini.

“WCC menjadi inovasi Banyuwangi untuk memperingati Hari Kartini. Di mana komunitas perempuan, baik para atlet, anggota komunitas sepeda, hingga ibu rumah tangga turun dalam even ini. Pengemasan event ini pun dibuat sedemikian rupa untuk menyesuaikan peserta yang seluruhnya wanita. Mulai dari tempat pemberangkatan dari dalam area pendapa hingga kursi-kursi tamu yang dilanskap santai dengan tutup mirip payung-payung pantai,” tutur Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Even ini terbagi menjadi dua segmen yakni Fun Ride (Kebaya Ride ) untuk mengakomodasi dari komunitas sepeda Banyuwangi dan sekitarnya.

Para perempuan yang turun di kelas Kebaya Ride menyelesaikan rute mengelilingi Jalan PB Sudirman, Jalan Dr Soetomo, finis kembali ke Pendapa Sabha Swagata Blambangan sejauh 2,43 kilometer.

“Saya baru pertama kali ikut evens gowes. Apalagi dengan kostum kebaya. Agar bisa luwes, saya memodifikasi kebaya biar lebih sporty dan nyaman digunakan. Balapan ini membawa pesan untuk para wanita supaya menjaga kesehatan. Semoga ke depan wanita bisa lebih dihargai lagi,” kata Plt Direktur RSUD Blambangan dr Aisyah Anggraini.

Segmen kedua, Woman Challenge adalah campur tangan dari Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Banyuwangi Guntur Priambodo yang membuat acara lebih meriah dengan kompetisi.

Di kelas Woman Challenge, Guntur menyebut ada 70 cyclist yang berkompetisi. Sekitar 40 cyclist di antaranya adalah anggota komunitas yang kerap kali turun di even balapan.

Sementara 30 cyclist adalah atlet yang pernah turun di PON dan beberapa even bergengsi lainnya. ”Rutenya sepanjang 70,9 km dan cukup berat dengan cuaca juga panas,” tandasnya.

Mereka menempuh rute dari kantor Pemkab Banyuwangi, kemudian ke arah selatan hingga Alas Malang Singojuruh, dan finis di Taman Gandrung Terakota, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Para pembalap wanita tersebut mulai finis di RTH Tamansari sekitar pukul 10.30. Selanjutnya, para pembalap digiring ke amfiteater Taman Gandrung Terakota untuk menerima awarding dari Pemkab Banyuwangi.

Di kelas juara usia 40 tahun ke atas, mantan pelari marathon Banyuwangi Suparwati menempati podium kedua dengan catatan waktu 1 jam 8 menit 57 detik.

Di bawah pembalap juara pertama Novita Lestari yang mencatatkan waktu 56 menit 5 detik. Kemudian di peringkat ketiga kelas yang sama muncul nama Dyah Pitaloka, pembalap dengan usia tertua yakni 55 tahun.

Di kelas usia 30–39 tahun, pembalap Sri Suyamti menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 42 menit 27 detik. Sedangkan di kelas Woman Elite yang diisi para atlet dikuasai Zerra dengan catatan waktu 36 menit 49 detik. (mainsepeda)


COMMENTS