SRAM Red eTap AXS 12-Speed: SEMUA Serba Berubah!

Kalau tidak bisa mengalahkan pesaing, lompati saja. Mungkin itu yang diharapkan oleh produsen grupset Amerika Serikat, SRAM. Mereka telah resmi merilis produk andalan baru: SRAM Red eTap AXS 12-Speed.

Apa yang baru? SEMUANYA.

Tidak lagi kompatibel dengan SRAM Red eTap lama. Sama sekali beda dengan produk-produk dari Shimano atau Campagnolo.

Grupset ini tetap wireless, tapi yang sama dengan eTap lama hanyalah baterainya. Sproketnya baru, dengan penataan gir baru. Chainset/crankset depan baru, dengan logika jumlah gir baru. Bahkan derailleur pun dibuat dengan pemikiran baru, begitu pula bottom bracket-nya.

Saking banyaknya perubahan, mungkin lebih baik membahas bagian-bagiannya satu per satu. Supaya TIDAK BINGUNG!

BEDA CARA HITUNG GIR

Ketika Campagnolo merilis Super Record 12-Speed, sebenarnya tidak banyak yang berubah. Sproketnya jadi 12 gir, tapi masih menggunakan freehub yang sama. Chainring juga sama, hanya bentuk giginya sedikit berubah, didukung rantai lebih tipis.

SRAM benar-benar membuat kita harus “belajar lagi” cara menghitung dan memakai gir. Ya, SRAM Red eTap AXS ini 12-Speed, memiliki 12 gir di sproket. Namun, penataan girnya agak beda, dan menggunakan tiga pilihan chainset yang sangat beda!

Dalam “pola pikir lama,” ada tiga pilihan crankset: 53-39 (standar), 52-36 (mid-compact), dan 50-34 (compact). Lalu dipadu dengan sproket 11-25, 11-28, 11-30, 11-32, atau sekarang 11-34.

Nah, SRAM Red eTap AXS akan memaksa Anda untuk menggunakan tiga pilihan crankset baru. Mereka menyebutnya dengan istilah “X-Range.” Yaitu: 50-37, 48-35, dan 46-33.

Kenapa tiga pilihan itu? Karena SRAM menyediakan tiga pilihan sproket: 10-26, 10-28, dan 10-33. Ya, gir terkecilnya sekarang 10, dan itu mungkin dipasang karena SRAM sekarang menuntut kita memakai freehub baru: XDR (tidak lagi seragam dengan Shimano).

Masih bingung dengan hitungan gir baru? Tak perlu pusing. Dengan kombinasi baru ini, SRAM menyediakan top speed lebih tinggi plus gir menanjak lebih ringan. 

Kombinasi 50-37 dengan 10-26 misalnya, menawarkan top speed lebih tinggi dan kemampuan menanjak lebih daripada kombinasi 53-39 dengan 11-28.

Begitu pula dengan kombinasi 48-35 dan 10-28, yang memiliki range lebih luas daripada kombinasi 52-36 dengan 11-28.

Untuk menanjak, kombinasi 46-33 dan 10-33 lebih memudahkan menanjak (dan sprint) daripada kombinasi 50-34 dan 11-32!

FLEKSIBEL UNTUK BERBAGAI FUNGSI

Sistem AXS yang diterapkan SRAM memberikan grupset ini fleksibilitas untuk berbagai kebutuhan. Baik itu road biasa, gravel, atau bahkan MTB.

SRAM Red eTap AXS ini bisa dipakai untuk setelan 2x (normal dua chainring di depan), juga bisa untuk 1x (satu chainring di depan). Karena grupset MTB Eagle juga memiliki versi wireless, maka grupset road ini bisa dikombinasikan dengan komponen Eagle. Misalnya derailleur belakang milik Eagle, lalu memasang sproket ukuran wajan masak!

SRAM menyediakan app khusus untuk membantu pemiliknya menyetel, memodifikasi, meng-update, dan lain sebagainya pada grupset AXS ini.

Demi fleksibilitas itu pula, derailleur belakang SRAM Red eTap AXS dirancang dengan peredam kejut (fluid dampener). Fungsinya semacam kopling. Jadi, ketika dipakai untuk setelan 1x, rantainya tidak mudah “terpental-pental” saat melewati jalanan berkerikil (gravel).

SRAM menamai teknologi ini “Orbit.”

LAIN-LAIN

Serius, kalau ingin memakai SRAM Red eTap AXS, segalanya harus berubah. Bahkan rantai lama pun tak bisa dipakai. Rantai baru grupset ini dibuat lebih tipis untuk mengakomodasi kebutuhan 12-speed. Tapi kekuatannya dibuat lebih dengan membuat bagian atasnya rata (flat top).

Kalau ingin pasang power meter, juga tidak perlu ganti total crankset. Quarq (anak perusahaan SRAM) menyediakan power meter yang bisa langsung dipasangkan pada bagian tengah crank.

Software grupset ini juga diklaim menyelesaikan salah satu komplain Red eTap lama: Adanya delay saat memindah gir. Jadi, sekarang pindah girnya bisa lebih cepat.

Soal harga memang masih sangat mahal. Tapi SRAM sudah memberi bocoran: April nanti, akan ada SRAM Force versi eTap AXS, dengan harga lebih terjangkau.

Oh ya, bagi yang belum mau pakai disc brake, grupset baru ini juga tersedia versi rim brake.

Lewat grupset ini, SRAM juga memperkenalkan bottom bracket baru yang fleksibel untuk semua standar. Mulai dari BB30, PF30, BBright, PF30a, 386, PF86.5, GXP, dan BSA.

Sebenarnya, masih ada banyak detail lain yang bikin SRAM Red eTap AXS 12-Speed lebih “wow.” Tapi mungkin terlalu teknis dan bisa bikin pusing.

Apalagi kalau harus memikirkan bahwa di masa depan, kita tak bisa lagi saling tukar komponen antara Shimano, SRAM, dan Campagnolo! (mainsepeda)

 

 


COMMENTS