Ketika SRAM Red AXS E1 diluncurkan tahun lalu, fitur "one finger braking"-nya benar-benar memikat. Penataan internal brake shifter (brifter) membuat pemakai lebih ringan menarik tuas rem. Sangat nyaman khususnya saat dipakai di turunan panjang (seperti di Bromo), apalagi untuk mereka yang tangannya kecil.
Kini, fitur "effortless braking" itu bisa didapat secara lebih terjangkau. Produsen grupset dari Amerika tersebut telah meluncurkan SRAM Force dan Rival AXS wireless terbaru secara bersamaan. Semua dengan fitur brifter seperti SRAM Red AXS E1.
Mainsepeda sempat melihat langsung produk itu saat mengunjungi pabrik SRAM di Taichung, Taiwan, usai penyelenggaraan Taiwan KOM akhir 2024 lalu. Namun waktu itu masih belum boleh ditampilkan, karena itu barangnya terpaksa di-"blur"-kan saat tersorot kamera.
Penampakan grupset terbaru SRAM, SRAM Force AXS.
Kini, produk itu sudah siap disebar ke seluruh dunia. Baik SRAM Force AXS maupun SRAM Rival AXS. Bahkan, bukan hanya versi standar 2x (double chainring) yang 2 x 12-speed. Berbarengan, juga diluncurkan versi 1x-nya dengan sproket 13-speed (1 x 13).
Kalau melihat bentuknya, jelas bagian paling atraktif adalah brake shifter atau brifter-nya. Baik Force dan Rival kini memiliki brifter dari karbon. Bagian rear derailleur-pun desainnya semakin "skeletal", mirip SRAM Red AXS E1. Untuk front derailleur (FD), SRAM menjanjikan perpindahan gir yang lebih cepat.
Crankset Force masih dari karbon, sekilas mirip versi sebelumnya, versi D2. Namun tentu lebih ringan dari sebelumnya. Sementara pada Rival, desain crankset sangat berbeda dengan yang lama. Sekarang memiliki "lubang" di bagian tengah.
Penampakan dari SRAM Rival AXS terbaru.
SRAM mengklaim kedua produk baru ini lebih ringan dari versi sebelumnya. Komplet SRAM Force AXS baru misalnya, totalnya diklaim 2.776 gram, alias 183 gram lebih ringan dari versi lama. Sementara yang Rival AXS baru 2.993 gram, atau 213 gram lebih ringan dari yang lama.
Soal harga, dari informasi yang didapat Mainsepeda, masih belum difinalisasi ketika masuk ke pasar Indonesia. SRAM sendiri menarget harga yang kompetitif dibandingkan pesaing, bahkan dengan versi yang lama. Namun, dengan pergerakan nilai mata uang dan faktor-faktor lain, harga untuk pasar Indonesia masih belum difinalkan.
Yang pasti, Force dan Rival AXS baru harganya di bawah SRAM Red AXS E1 yang spektakuler itu.
Namun, belajar dari pengalaman dan bagaimana SRAM membuat ekosistem grupsetnya, peminat tidak harus membeli grupset lengkap untuk menikmati teknologi "effortless braking" tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, SRAM telah membuat ekosistem grupset mereka bisa saling bertukar dan saling mengisi. Bukan hanya di arena road, tapi juga untuk kebutuhan gravel dan MTB. Komponen-komponen wireless-nya bisa dipadu padankan satu sama lain. Misalnya, brifter road dengan RD XPLR (gravel) atau Eagle (MTB). Anda bisa merakit sepeda dengan segala imaginasi!
Karena itu pula, kalau Anda sudah memiliki grupset SRAM AXS lama, Anda tidak harus mengganti seluruh komponennya. Misalnya, Anda sudah punya SRAM Rival AXS lama. Kalau ingin menikmati fitur "effortless braking", Anda hanya perlu meng-upgrade dan membeli brifter yang baru saja. Nanti komponen lain bisa menyusul sesuai kebutuhan.
Atau pelan-pelan dinaikkan levelnya menjadi Force. Jadi tetap pakai mayoritas Rival lama, tapi brifter-nya beli Force AXS yang baru. Komponen lain menyusul.
Inilah keunggulan ekosistem SRAM AXS: Anda tidak harus ganti total untuk menikmati inovasi terbaru mereka! (aza)