Keikutsertaan Yusran Yahya, cyclist berpaspor Singapura, di event Mainsepeda Trilogy tahun ini membuatnya ketagihan bersepeda di Indonesia. Tanjakan dan tantangannya bikin nagih. Sesuatu yang tak bisa ia temui di kampung halamannya.
Nah, ketika pengumuman pendaftaran East Java Journey (EJJ) 2026 dirilis pada Senin, 1 Desember 2025, Yusran pun gak banyak mikir. Spontan mendaftar. Tak tanggung-tanggung, Yusran mendaftar untuk kategori 1.500 Km.
Cyclist 53 tahun ini cukup nekat. Sebab selama ini gowes terjauhnya adalah 500 Km saat mengikuti Grand Fondo di Malaysia. Itu pun dituntaskan selama tiga hari, per harinya 150 Km saja. Tapi dari ikutan event itu, Yusran jadi ketagihan mencoba tantangan ultra cycling.
Baca Juga: Wakapolda-Sekda Blitar Finish Strong di Malang Century Journey 2025
"Tahun ini saya ikut Trilogy dan enjoy. Tanjakannya nagih, walaupun perih," ujarnya.
Kesan pertama yang sulit dilupakan itu yang membuatnya ingin menantang diri lebih jauh. Naik level dengan menjajal event-event ultra cycling di Indonesia. Ia pun sempat meminta saran dari Founder Mainsepeda, Azrul Ananda. Dan Pak Kepsek--sapaan Azrul-- menyarankan mencoba EJJ 2026 sebagai permulaan.
"Dia kata EJJ bagus untuk persiapan. Jadi saya coba sahaja. Tak pernah gowes ultra. Ini pertama kali," imbuhnya.
Meski nekat, Yusran mencoba mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ia sudah konsisten berlatih sejak dua bulan lalu. Tiap minggu target 500 Km, sebulan 200 Km. Masalahnya tidak ada rute menanjak di Singapura. Paling tinggi hanya 90 meter, bandingkan dengan elevasi Bromo KOM yang bisa mencapai 1.700 meter. Hebatnya, ia lulus under Cut off Time (CoT) di tiga event King of The Mountain (KOM) Mainsepeda tersebut.
"Singapura flat sahaja. Akan cuba tingkatkan distance jika masa mengizinkan selepas ini," candanya.
Di dunia ultra-cycling, latihan pun tidaklah cukup. Terdapat faktor-faktor risiko lain yang harus disiapkan. Seperti manajemen waktu, logistik, pengetahuan karakteristik rute, dan banyak lainnya. Yusran mengaku akan menggali informasi sebanyak-banyaknya sebelum turun di EJJ 2026.
Baca Juga: Lulus Malang Century Journey 2025, Lanjut Daftar East Java Journey 2026
"Ada teman di Singapura asal Indonesia yang akan ikut, tapi 600 Km. Saya akan cari info lebih darinya. Juga nonton EJJ di Youtube untuk referensi," jelasnya.
Segala persiapan ini diharapkan membuat pengalaman pertama ultra cycling-nya di Indonesia mengasyikan. EJJ 2026 sendiri merupakan edisi keempat dari event balapan ultra besutan Mainsepeda. Panitia mempertahankan dua kategori, 600 Km yang bersifat non-kompetitif dan 1.500 Km. (Mainsepeda)