Malang Century Journey 2025 diikuti berbagai kalangan, tidak terkecuali pejabat publik. Dari kepolisian hadir Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Timur Brigjen Pol Pasma Royce. Sementara dari jajaran pemerintahan, sejumlah sekretaris daerah (sekda) terlihat ikut sebagai peserta. Bukan hanya ikut, tapi mereka juga finis strong.
Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce kembali unjuk kemampuan di event Mainsepeda. Kali ini ia beraksi di Malang Century Journey yang digelar, Minggu, 30 November 2025. Dan finish strong!
Pasma tiba di titik finis, Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Malang pada pukul 13.32. Empat jam lebih cepat dari Cut off Time (CoT) yang ditetapkan panitia di pukul 17.34 WIB. Ia datang berbarengan dengan founder Wdnsdy Bike, John Boemihardjo.
Baca Juga: Lulus Malang Century Journey 2025, Lanjut Daftar East Java Journey 2026
"Kalau untuk latihan ultra, oke ya. Banyak variasi jalurnya. Yang terpenting harus ikhlas sabar, dan yakin," tuturnya.
Sebelumnya, perwira tinggi kelahiran Bandung ini pernah mengikuti event Mainsepeda lain, Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025. Di sana, Pasma berhasil menyelesaikan tantangan bersepeda ke puncak Paltuding, Ijen, under Cut off Time (CoT). 47 menit lebih cepat dari batas waktu panitia, 13.30 WIB, saat itu.
Ia juga sempat mencicipi rute Kediri Dholo KOM pada pertengahan Juni lalu. Salah satu latihannya sebelum mengikuti The 2025 World Police and Fire Games. Pasma disebut mampu menaklukan kombinasi tanjakan Kelok 9 dan Gigi 1 tanpa nuntun saat itu. Sesuatu yang jarang diatasi oleh cyclist non atlet.
"Eventnya bagus," puji Pasma. "Mudah-mudahan bisa terus mengikuti event Mainsepeda lainnya."
Pejabat publik lainnya yang rutin mengikuti event-event Mainsepeda dan terlihat turun di Malang Century Journey 2025 adalah Priyo Suhartono.
Priyo memang sudah lama dikenal gila bersepeda, seperti halnya Sekda Kota Malang, Erik Setyo Nugroho dan Pj Sekda Banyuwangi, Guntur Priyambodo. Untuk event Malang Century Journey 2025, kemarin, Priyo berhasil finish under Cut off Time (CoT). Ia tiba di Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Malang pada pukul 14.28 WIB.
"Alhamdulillah, saya tetap kuat. Hampir putus asa karena naik-turunnya menguras tenaga sekali," ujarnya.
Pejabat publik berusia 58 tahun ini mengaku terkesan dengan event kolaborasi Mainsepeda dengan Pemkot Malang itu. "Apresiasi untuk Mainsepeda dan Kota Malang, semoga event ini bisa diulang lagi," imbuhnya.
Sesaat setelah finis, Priyo sempat dihampiri founder Mainsepeda, Azrul Ananda. "Kita tunggu Nggravel Blitar" celetuk Azrul. Priyo pun refleks menjawab, "Siap."
Baca Juga: Rayhan dan Aulia Simbol Perjuangan Malang Century Journey 2025
Ketika ditanya terkait event gravel besutan Mainsepeda itu, Priyo pun sedikit membocorkannya untuk rencana tahun depan. Ia ingin edisi kedua Nggravel Blitar kembali dihelat pada 2026 mendatang.
"Ya ini mas Azrul menantang lagi digelarnya event Nggravel Blitar dan infonya mungkin setelah lebaran. Semoga memberikan warna berbeda, memberi kepuasan tersendiri bagi pecinta gravel di Indonesia," sambungnya.
Nggravel Blitar jadi terobosan baru Mainsepeda pada 2025. Melahirkan event gravel yang mengeksplorasi keindahan Blitar Raya yang sebelumnya jarang terekspose. Edisi pertamanya digelar pada akhir Juni lalu dan berhasil menarik perhatian pecinta gravel.(Mainsepeda)