Renewi Tour 2025, Etape 5: Super Dramatis, Arnaud De Lie Kunci Gelar Juara Umum Kalahkan MVDP

Arnaud De Lie (Lotto Dstny) membalikkan seluruh prediksi sekaligus melampaui ekspektasi pada balapan Renewi Tour 2025. Pembalap muda Belgia itu sanggup mengalahkan Mathieu van der Poel (Alpecin Deceuninck), salah satu pembalap terbaik di dunia saat ini. 

De Lie mengungguli The Flying Dutchman, julukan Van der Poel, pada balapan etape pamungkas Renewi Tour 2025 yang finis di Leuven, Sabtu (23/8). Tak hanya memenangi balapan, secara dramatis ia juga merebut gelar juara umum (GC).

Pertarungan keduanya sangat intens dan penuh intrik sejak awal. De Lie memang unggul sedetik saja dari Van der Poel di klasemen GC sebelum balapan dimulai. Namun, keunggulan itu sirna ketika Van der Poel sukses meraih bonus waktu 3 detik di sesi sprint 'green-kilometre' pertama pada KM 162,8. Sedangkan, De Lie hanya berada di posisi ketiga dan mendapat bonus 1 detuk. Situasi itu membuat Van der Poel berbalik unggul. 

Akan tetapi, De Lie tak panik. Ia dengan sabar menunggu hingga kilometer terakhir. Pembalap 23 tahun itu meluncurkan sprint panjang di sisi kanan jalan melewati Dries De Bondt (Decathlon AG2R La Mondiale) yang sempat mencoba solo attack. Sisi dramatisnya, Van der Poel juga mencoba menyerang dari kiri. 

MVDP memberikan selamat kepada De Lie sesaat setelah finish atas keberhasilannya menjuarai Renewi Tour 2025. (Photo by mr.pinko)

Keduanya berhasil melewati Bondt. Namun, De Lie sepersekian detik lebih cepat dari Van der Poel dan memenangi balapan. Sementara itu, Bondt harus puas berada di peringkat ketiga. 

Tambahan bonus waktu sebagai pemenang balapan membuat De Lie mengunci gelar juara umum. Ia kembali berbalik unggul dengan jarak hanya tiga detik atas Van der Poel. Sedangkan, Tim Wellens (UAE Team Emirates XRG) menutup podium terakhir di klasemen GC dengan selisih 31 detik.

“Ini benar-benar sulit dipercaya. Menang satu etape saja sudah menjadi target, apalagi bisa membawa pulang gelar juara umum. Saya tidak punya kata-kata,” kata De Lie.

“Ketika Mathieu mengambil bonus waktu tiga detik dan saya hanya finis ketiga, saya sempat mengumpat. Tapi kemudian saya memilih bermain sabar dan berjudi di sprint akhir. Ternyata itu keputusan yang tepat,” imbuhnya. 

Etape terakhir memang berlangsung panas. Sejumlah serangan datang silih berganti. Nama-nama besar seperti Edoardo Affini (Visma-Lease a Bike), Kasper Asgreen (EF Education-EasyPost), hingga Alberto Bettiol (XDS Astana) sempat mencoba peruntungan. Namun, semua usaha berhasil diredam rombongan utama yang sangat disiplin menjaga tempo. Puncaknya, Dries De Bondt menyerang di kilometer terakhir. Tapi upaya itu dipatahkan tepat sebelum garis finis.

Bagi De Lie, kemenangan ini menjadi tonggak penting dalam kariernya. Selain gelar etape, inilah kali pertama ia menjuarai balapan WorldTour dengan format multi-etape. Sebuah pembuktian besar setelah melewati masa sulit karena musim lalu ia sempat dibekap cedera. (Mainsepeda) 

Photo by Getty Images

Results powered by FirstCycling.com


COMMENTS