Tadej Pogacar meraih kemenangan ke-100 dalam karier profesionalnya dengan sempurna. Ia membalas kekalahan dari Mathieu van der Poel (Alpecin-Deceuninck) dalam sprint menanjak menuju garis finis di Rouen pada etape 4 Tour de France, Selasa, 8 Juli 2025. Sebelumnya, Van der Poel mengungguli pembalap Slovenia itu dalam pertarungan di Boulogne-sur-Mer pada etape 2 beberapa hari lalu.
Pertarungan mulai memanas di jalur perbukitan menuju Rouen, dengan lima tanjakan terklasifikasi di rentang 50 km terakhir. Momen kunci terjadi di tanjakan terakhir, yaitu Rampe Saint-Hilaire yang curam (800 m dan kemiringan 10,6 persen). Di sinilah, Pogacar sempat melakukan serangan dan hanya Jonas Vingegaard yang mampu mengikutinya.
Kelompok pengejar yang meliputi Van der Poel, Joao Almeida (UAE Team Emirates-XRG), Matteo Jorgenson (Visma-Lease a Bike), Oscar Onley (Picnic-PostNL), dan Remco Evenepoel (Soudal-QuickStep) berhasil menyusul sebelum finish, berkat usaha Evenepoel menarik peloton di depan. Momen itu menciptakan duel yang mendebarkan jelang akhir balapan.
Baca Juga: Jersey Bulu Domba hingga Roti Gandum Bekal Arbelly Noor Taklukkan NorthCape4000
Almeida berhasil merangsek ke depan dalam upaya melakukan lead out untuk Pogacar. Namun, Van der Poel merusak rencana tersebut dengan menempel ban belakang Almeida. Untuk sesaat, MVDP, julukan Van der Poel, terlihat seolah-olah akan mengklaim kemenangan etape ketiga dalam empat hari untuk Alpecin-Deceuninck.
Pogacar melakukan serangan di Rampe Saint-Hilaire dan hanya Vingegaard yang mampu mengikutinya.
Akan tetapi, lokasi finish yang punya kemiringan 5 persen membuat Pogacar lebih diuntungkan. Ia akhirnya mendahului Van der Poel kurang dari 50 meter sebelum garis akhir untuk mengklaim kemenangan pertamanya di Tour de France 2025. Van der Poel harus puas dengan posisi kedua dan Vingegaard melengkapi posisi podium terakhir.
“Saya rasa hari ini semua orang sudah mencapai batasnya. Joao (Almeida) melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk mengantar saya hingga akhir, meskipun banyak pembalap menyerang. Saya sangat senang dan bangga dengan tim hari ini, luar biasa. Saya tidak bisa berkata-kata. Ini adalah kemenangan yang sangat indah," kata Pogacar usai balapan.
“Menang di Tour itu luar biasa, apalagi dengan jersey ini, dan memiliki 100 kemenangan itu menakjubkan,” tambahnya.
Hasil balapan ini membuat catatan waktu Pogacar dan Van der Poel di klasemen GC sama. Namun, Van der Poel akan tetap mengenakan 'jersey kuning' karena aturan countback. Aturan ini merujuk penentuan posisi klasemen GC yang berdasarkan hasil pada etape sebelumnya. Sementara itu, Vingegaard menempel di peringkat ketiga dengan selisih 8 detik.
Baca Juga: Bersepeda Nyaman dan Aman Sambil “Keliling Indonesia” di Rute TMII Loop
Komposisi pemimpin GC diprediksi akan berubah pasca balapan Individual Time Trial (ITT) pada etape 5, Rabu (9/7). Rutenya sendiri flat dengan jarak 33 Km dan akan dipusatkan di kota Caen.
Remco Evenepoel menjadi nama yang paling diunggulkan memenangi balapan itu. Meskipun demikian, Pogacar juga punya kans menciptakan kejutan. Hal ini karena ia pernah memenangi balapan dengan karakteristik yang sama pada Tour de France 2021 lalu. Sementara bagi Van der Poel, peluangnya sangat kecil. Pembalap Belanda itu belum pernah memenangi balapan Time Trial dalam kariernya.
“Kita lihat besok. Itu adalah ujian yang sebenarnya. Bahkan, memenangkan etape dengan jersey ini saja sudah cukup bagi saya. Saya hanya akan menikmati balapan ini. Tentu saja, kami akan menargetkan kaus kuning, tapi kita lihat saja.” (Mainsepeda)