Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun

Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Jawa Timur Brigjen Pol Pasma Royce memang penghobi olahraga sepeda, khususnya road bike. Namun, tak sekadar hanya untuk mengisi waktu luang. Hobi tersebut ia tekuni secara serius. Bahkan telah menjadi gaya hidup yang sudah tidak bisa dilepaskan dari mantan Kapolrestabes Surabaya ini. 

Tekad Pasma untuk berlatih semakin meninggi karena ia akan mewakili Indonesia dalam The 2025 World Police and Fire Games. Ajang ini bak Olimpiade untuk Polisi dan Pemadam Kebakaran yang akan digelar di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat, pada 27 Juni- 6 Juli mendatang. Tercatat ada 8.500 peserta yang akan ikut serta dan bersaing di 60 lebih jenis olahraga. 

Pasma sendiri akan turun di cabang olahraga (cabor) balap sepeda. Oleh karena itu, ia berlatih dengan intensitas tinggi. Hampir setiap hari ia latihan fisik dan endurance. Khusus akhir pekan jika tidak ada tugas, ia pun memilih berlatih long ride. 

Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono (paling kiri), Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Analis Kebijakan Madya Bidang Dalpers SSDM Polri Kombes Pol Adewira Negara Siregar, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, dan Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman berfoto bersama di puncak Dholo pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Sebagai contoh ialah latihan yang dilakukannya bersama King Banana Cycling pada Sabtu, 14 Juni 2025. Pasma dkk memilih menjajal rute Kediri Dholo KOM yang dikenal kejam. Apalagi ketika melalui dua tanjakan utama, Kelok 9 dan Gigi 1. Hebatnya, Pasma sukses tanpa nuntun. 

"Pak Waka sama sekali tidak nuntun. Finish strong, sangat strong," kata Bagus Ramadhani, perwakilan King Banana Cycling. 

Seperti diketahui, tanjakan kelok 9 dan Gigi 1 merupakan sorotan utama Kediri Dholo KOM, event yang dirancang oleh Mainsepeda. Kelok 9 memiliki kemiringan konstan 17 persen membuatnya seperti tembok vertikal. Sedangkan, tanjakan Gigi 1 lebih ekstrem lagi. Kemiringannya lebih dari 25 persen, bahkan mendekati hampir 30 persen. Untuk cyclist awam dipastikan nuntun di sana. Total jarak tanjakan Dholo adalah 17,5 Km dengan elevasi 1.200 meter. 

Usai menjajalnya, Pasma disebut ketagihan. Ia pun diketahui akan ambil bagian pada event Kediri Dholo KOM 2025 yang digelar pada 20 Juli mendatang. "Pak Pasma selesai kurang dari 2 jam. Sepulang dari Amerika juga, beliau berencana berpartisipasi di Dholo KOM. Beliau sangat suka rutenya," imbuhnya. 

Tapi latihan mereplika rute Dholo KOM sepertinya belum cukup memuaskan hati Pasma dkk. Mereka pun melanjutkan gowes untuk kembali ke Surabaya. Total jarak bersepeda mereka di hari itu lebih dari 200 Km. 

Pasma dan rombongan ketika menjajal rute Kediri Dholo KOM.

Selain Pasma, beberapa petinggi Kepala Kepolisian Kota/Kabupaten juga ikut dalam perjalanan ini. Mereka adalah Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri, Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, dan Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo. Tapi hanya Kapolres Bangkalan dan Kapolres Ponorogo yang finish sampai Surabaya. Sementara yang lain finish di Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri, dikarenakan masih ada kegiatan yang lain. 

Sebelumnya Pasma dan rombongan juga sempat bersepeda dari Banyuwangi ke Surabaya dua pekan lalu. Jaraknya lebih dari 200 Km. Selain itu, mereka juga pernah PP Surabaya-Jombang bulan lalu. 

Karena sering gowes bersama, Pasma pun berinisiatif membentuk komunitas sepeda yang diberi nama King Banana Cycling. Sedangkan, nama King Banana dipilih karena kebiasaan mereka mengonsumsi pisang raja sebelum gowes. 

"Jadi kita itu kalau sebelum gowes harus ada pisang raja. Kok enak ya penamaannya dan logonya lucu juga. Baru launching hari ini," tutup Bagus. (Mainsepeda)


COMMENTS