Event nanjak terbesar di Indonesia, Antangin Bromo KOM 2025 yang digelar pada Sabtu (17/5), melahirkan rekor impresif di kelas Men Elite! Rekor waktu tercepat pecah. Gilanya rekor itu tak hanya dilampaui satu pembalap, tapi enam cyclist sekaligus.
Rekor sebelumnya dicatatkan Muhammad Ridwan ketika Bromo KOM X 2024 dengan catatan waktu 1 jam 16 menit 4 detik. Catatan itu dipecahkan Muhammad Syelhan Nurrahmat, Astnan Maulana, Abdul Soleh, Januar Alki, Agung Ali Shahbana, dan terakhir Muhammad Raihan. Statistik itu menunjukkan persaingan di kelas Men Elite semakin sengit tahun ini.
Selain itu, Antangin Bromo KOM 2025 melahirkan juara baru di kelas Men Elite. Pembalap muda Muhammad Syelhan Nurrahmat menjadi yang terbaik usai finis terdepan di puncak Wonokitri, Bromo.
Baca Juga: Antangin Bromo KOM 2025: Refreshment Melimpah di Area Pit Stop, Langsung Ketat di KOM Start
"Persaingan sangat ketat, alhamdulillah tim kami berhasil mendapatkan posisi pertama. Sudah sesuai target walaupun kejar-kejaran dengan mas Abdul Sholeh dan Astnan," kata Syelhan.
Syelhan berhasil finis seorang diri dengan catatan waktu fantastis sekaligus terbaik dalam sejarah, yakni 1 jam 13 menit 10 detik. Ia unggul 34 detik lebih cepat dari Astnan Maulana dan Abdul Soleh yang berebut runner up. Keduanya terlibat persaingan sprint yang sengit, tapi Astnan keluar sebagai yang lebih unggul. Astnan dan Soleh finis hampir bersamaan dan hanya berbeda jarak setengah roda saja.
Sejak KOM Start di Pasrepan, persaingan sudah berjalan sengit. Astnan melakukan solo breakaway sejak awal balapan. Namun, pembalap Nusantara itu akhirnya tertangkap oleh Syelhan 18 Km sebelum finis.
Syelhan memang mendapatkan keuntungan lebih karena dukungan penuh dari rekan-rekannya di ASC Cycling yang tampil full team. Hal ini membuat climber 20 tahun itu cukup nyaman memimpin balapan sejak kilometer ke-16.
"Untuk race tadi, kita mengontrol dari tanjakan bawah. Kita juga kerja sama dan beri support saya. Perasaan senang dan bahagia berada di posisi pertama kelas Men Elite," imbuh Syelhan.
Di sisi lain, Astnan mengaku tak puas dengan hasil akhir yang ia terima. Meski catatan waktunya jauh lebih baik dari tahun lalu. Pembalap Nusantara itu meraih waktu 1 jam 13 menit 34 detik, lebih cepat 3,5 menit dari rekor terdahulunya.
Baca Juga: Antangin Bromo KOM 2025: Ribuan Cyclist dari 19 Negara Meluncur ke Wonokitri Bromo!
"Kalau untuk hasil jujur belum puas ya, karena target dari saya itu juara satu," ungkapnya.
Sementara itu, Abdul Soleh kembali gagal merebut tahta Bromo KOM yang hilang sejak edisi 2023 lalu. Meskipun demikian, Soleh mengaku senang karena masih mampu bersaing melawan atlet-atlet yang lebih muda. Seperti diketahui, Soleh kini telah berusia 33 tahun, sedangkan Syelhan serta Astnan berusia masing-masing 20 dan 21 tahun.
"Bromo KOM saat ini sangat ramai sekali persaingannya. Saya ikut lima tahun terakhir dan ini yang paling ketat. Buat saya bisa bersaing dengan anak muda cukup senang," ungkapnya. (Mainsepeda)