Ada yang berbeda dengan gaya Budi Suyanto saat mengikuti event East Java Journey (EJJ) 2025. Tetap eksentrik dengan jenggot panjangnya yang sekilas mirip karakter Master Roshi di anime Dragon Ball. Namun, kali ini di sepanjang perjalanan ia ditemani dengan boneka Labubu, karakter monster yang dibuat oleh ilustrator Hong Kong, Kasian Lung. 

Kehadiran boneka Labubu ternyata bukan hanya hiasan bagi Budi Suyanto. Ada makna dan arti mendalam. 

Budi Suyanto berhak atas jersey Lanterne Rouge karena jadi finisher terakhir di EJJ 2025 1.500 Km. 

Boneka Labubu itu ternyata pemberian sang putri, Abel. Budi menyebut bahwa Abel menganggap ia sebagai 'monster' karena selalu memberikan rasa gelisah ketika sedang menjalani ultra cycling. Abel khawatir hal-hal buruk terjadi kepada ayahnya sehingga sulit tidur. 

Baca Juga: 1.500 Km: EJJ 2025 Mewujudkan Impian Dok Ayu

"Intinya saya dinilai monster bagi Abel karena setiap kali saya pergi event ultra Abel itu susah tidur, dibilang keinget papa terus," kata Budi. 

Kekhawatiran Abel cukup mendasar. Hal ini karena event ultra cycling sebagian besar berstatus unsupported atau mandiri. Ditambah para cyclist biasanya rela gowes di tengah malam, atau mengurangi waktu tidurnya.

"Boneka ini sebagai pengingat saya harus jaga diri," ungkapnya.  

Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km: Gelar Men Pair Milik Azrul Ananda-Joko Sumalis

Tak hanya itu, di dalam boneka tersebut, tersimpan pula kalung rosario. Aksesoris spiritual bagi umat Katolik. 

"Karena saya agama Katolik, saya dikasih rosario sama dia. Agar jangan lupa mohon penyertaan Tuhan," imbuh Budi. 

Di kategori 600 Km, Lanterne Rouge jadi milik Pramadi Wardhana. 

Cyclist asal Purwokerto ini sukses finis under Cut Of Time (COT) pada pukul 20.54 WIB. Enam menit sebelum batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Oleh karena itu, ia berhak atas jersey lanterne rouge. Simbol untuk cyclist yang paling akhir melewati garis finis. 

Sementara itu, lanterne rouge untuk kategori 600 Km menjadi milik Pramadi Wardhana. Cyclist asal Surabaya ini melewati garis akhir di Surabaya Town Square (Sutos) dengan catatan waktu 63 jam 21 menit 13 detik. Batas COT untuk EJJ 2025 600 Km adalah 64 jam. (Mainsepeda)

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Trik Sepeda Unbound Gravel 2025: Ban Makin Lebar, Eksperimen Dua Pentil
Nggravel Blitar 2025: Rehat Ngopi di De Karanganjar, Finis Makan Masakan Mak Ti 
181 Cyclist Starter Bentang Jawa 2025
Tour de Surakarta Kembali Digelar, Ajak Peserta Kenali Budaya Solo
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Criterium Dauphine 2025, Etape 5: Jake Stewart Menang, Evenepoel Terselamatkan