Pasca menikmati keindahan Telaga Ngebel, Ponorogo, para peserta akan dihadapkan segmen tanjakan diantara Pacitan-Trenggalek. Bukan tipikal tanjakan curam Hors Categories seperti Ijen, tapi 'never ending climb'. 

Dari Pacitan ke Trenggalek total nanjaknya bisa mencapai 2.900 meter. Namun, bagian menyiksanya ialah tanjakannya terjadi berkali-kali. Seperti menimbulkan halusinasi karena tanjakannya terus berulang. 

Di tengahnya, para cyclist akan mendapatkan hiburan menawan. Pemandangan Pantai Soge yang indah. Namun, setelahnya tanjakan lain akan menunggu dengan kemiringan mencapai 20 persen. Menambah siksaan kejam bagi para peserta EJJ 2025. 

Janu Joni, cyclist asal Solo, bahkan menyebut tanjakannya seperti gigi ikan hiu. Sangat curam, tajam, dan tak kunjung berakhir. "Sulit rutenya, tak segampang ekspektasi saya," ungkap cyclist yang juga seorang kreator konten ini. 

Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km: Ramai Menikmati Keindahan Pagi Telaga Ngebel

Hal yang sama juga dirasakan oleh cyclist asal Malang, Dwi Trijono. Ia menyebut bahwa rute di segmen antara CP 1 ke CP 2 lebih sulit dari pada tanjakan di Ijen.

"Pertama, di luar dugaan, saya pikir biasa-biasa saja. Karena diliat dari map hanya separuh Ijen, ternyata lebih berat sepertinya. Mengejutkan," ungkap Dwi. 

Tanjakan "gigi hiu" ini diperparah dengan kondisi cuaca yang panas. Sinar matahari sangat terik sepanjang hari. Berbeda dengan kondisi cuaca di hari pertama yang cenderung mendung dan hujan. Tak heran, stamina para cyclist dikuras habis. Potensi kaki kram dan kekurangan cairan pun menghantui. 

"Berat banget, panas ini lumayan. Dinikmatin saja jalan, tadi sudah mulai nyut-nyut, makanya ini jalan saja," ujar Dony Febriana yang ditemui saat mendorong sepedanya. 

Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km Hari 1: Zidan Masuk CP 1, Cuaca Mendukung

Hingga pukul 20.30 WIB, Zidan Attala Nouval jadi satu-satunya cyclist yang telah melewati lokasi CP 2 di Istana Gebang, Blitar. Ia tiba pada pukul 17.25 WIB dan beristirahat sejenak. Sementara itu, pesaing terdekatnya, Terry Herianta Tarigan, berada 100 km di belakangnya. 

Persaingan ketat juara terjadi di kategori Men 40 and Up, melibatkan Dony Febriana dan Dwi Trijono. Selain itu, ada nama Wisli Sagara yang juga bisa mengganggu perebutan gelar. 

Pembaca dapat memantau peserta EJJ 2025 dengan mengakses live tracker yang ada di banner website maupun Mainsepeda App. Selain itu, ikuti siarang live di Instagram Mainsepeda. (Mainsepeda)

Populer

Sekalian Staycation, Deretan Hotel Ini Bisa Jadi Rekomendasi Peserta Malang Century Journey 2025
Antara Misi Gaya Hidup Sehat dan Sport Tourism di Malang Century Journey 2025
Pabrikan Legendaris Italia Bianchi Gabung Bahrain Victorious Musim 2026
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Komunitas Warlok Ratjoen CC Ajak Nikmati Malang Century Journey 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Final Sengit Trio Men Age Under 29 
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Rute Serupa, Sensasi Selalu Berbeda
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Abdul Soleh Kejar Sapu Bersih Trilogy
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race