Kolom Sehat: Earn vs Burn

| Penulis : 

Halo pembaca sekaligus pesepeda sekalian, saya mengira-ngira dan beranggapan bahwa pembaca yang membaca Kolom Sehat ini kebanyakan merupakan pesepeda. Kalau bukan pesepeda mungkin juga orang yang suka dengan dunia sepeda.

Entah apakah Anda pernah ikut event sepeda?

Entah apakah Anda pernah mempunyai target seberapa jauh bersepeda dalam sehari?

Atau entah berapa lama waktu yang Anda luangkan dalam seminggu untuk bersepeda?

Paling tidak pertanyaan-pertanyaan inilah yang ditanyakan netizen atau orang-orang yang bertemu saya ketika mereka tahu saya bersepeda.

Setelah itu biasanya mereka akan membandingkan saya dengan teman yang mereka kenal, atau dengan Lance Armstrong. Maklum, sampai sekarang masih banyak yang hanya mengenal juara Tour de France itu Lance Armstrong, Wkwkwk. 

Pesepeda sendiri bila dikategorikan dengan perut terbagi menjadi dua golongan. Yang pertama adalah golongan burn. Golongan burn ini kebanyakan dari penghobi sepeda karena mereka bersepeda dengan tujuan membakar isi perut yang sudah ada. Agar asupan yang mereka makan itu tak menumpuk berlebihan di sistem pencernaan dan hasil pencernaan mereka.

Sedangkan golongan yang kedua adalah golongan earn. Golongan ini adalah golongan yang bersepeda untuk mendapatkan sesuatu agar bisa mendatangkan isi perut. Golongan pesepeda yang mungkin sudah nggak mau ikut event apalagi ikut event yang jauh-jauhan. Sebab keseharian mereka harus bersepeda untuk mencari isi perut alias nafkah. 

Gologan earn ini mungkin tak banyak mengunggah kegiatan bersepeda mereka. Tapi merekalah sebenarnya yang menggunakan fungsi sepeda kembali ke fungsi dasarnya, yaitu fungsi sebagai alat transportasi dan alat bantu penyokong kehidupan.

Siapa saja mereka? Sebenanrya banyak. Yang saya tahu salah satunya adalah tukang siomay langganan saya kala itu.

Bisa juga sopir di perusahaan sebelah kantor, yang naik sepeda untuk ke kantor.

Bisa juga tukang jual mainan keliling. Loper koran (yang sudah nyaris punah). Atau bisa juga yang paling hits saat ini adalah bike messenger. Yaitu profesi yang mempunyai pekerjaan mengantarkan barang dalam kota. 

Mungkin Anda bagian dari golongan earn atau bagian dari golongan burn, atau mungkin keduanya. Seperti mekanik yang pekerjaannya membetulkan sepeda, mereka juga bersepeda. 

Apapun golongan Anda, Andalah yang menjadi penggerak industri dan visi bersepeda sebagai sarana tansportasi ramah lingkungan.

Tidak mungkin industri sepeda ini bertumbuh dan inovatif bila tidak ada pemakai yang menggunakan hasil produksi mereka.

Bagi kaum rebahan, saya ajak Anda untuk bergabung ke golongan burn. Bila Anda bersepeda, tumpukan makanan di tubuh anda akan terbakar. Kalau timbunan lumbung lemaknya sudah terbakar, maka asupan baru yang bisa "dibolehkan" masuk jumlahnya makin besar kan. Wkwkwk. Sekian.(Johnny Ray) 

Populer

UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Banyak Debutan Penasaran Kemiringan Ekstremnya
Tak Sekadar Bluefire, Ijen Punya Scenic hingga Eco Resort yang Menawan 
Bentang Jawa 2025: 181 Peserta, 47 DNF, Rekor 119 Finisher!
Bentang Jawa 2025: 175 Cyclist Bertolak dari Carita, 6 Peserta DNS
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Kapal Cepat Ramah Pesepeda, Makin Mudah ke Banyuwangi
Bentang Jawa 2025: Miswanto-Yusuf Kibar Rajai Kategori Pair, Citra Juara Women!
Bentang Jawa 2025: Memasuki Segmen Ternyaman, Melawan Kebosanan
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Start di Pantai Boom Marina Sembari Menikmati Sunrise of Java