Diprakarsai Seskab Pramono Anung, Kopidurian CC Selalu Santap Kopi dan Durian Usai Gowes

Kopi dan durian adalah paduan kenikmatan kuliner yang hampir mustahil ditolak. Apalagi menikmatinya setelah menempuh puluhan kilometer bersepeda. Saking nikmatnya, sejumlah cyclist di Jakarta mengabadikannya sebagai nama komunitas road bike mereka. Namanya, Kopidurian Cycling Community (Kopidurian CC). 

Komunitas Kopidurian CC terbentuk karena kebiasaan acara gowes bareng yang ditutup dengan sajian kuliner tersebut. Resepnya datang langsung dari pakar kuliner Indonesia, William Wongso. 

Kombinasi kopi dan durian yang bikin ketagihan. 

"Yang ngajarin Pak William Wongso. Durennya spesifik Musang King dan kopinya tanpa gula. Tapi kalau tidak ada Musang King, yang penting ada duriannya. Tetap nikmat," kata Ketua Kelas Kopidurian CC, Rivo Pamudji. 

Kopidurian CC lahir diprakarsai oleh Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Pramono Anung. Bahkan, mantan wakil ketua DPR RI kelahiran Kediri itulah yang membangun kebiasaan menjamu rekan-rekan komunitasnya dengan kopi dan durian sehabis gowes. 

Baca Juga: Grab It Fast! Bundling Dholo KOM dan Ijen KOM hanya Rp 2 juta

Pramono Anung mulai tertarik dengan dunia sepeda pada 2008. Awalnya ia menjajal MTB (mountain bike). Baru tiga tahun kemudian pindah haluan ke road bike

"Setiap sepedaan itu finisnya di rumah beliau dan selalu disediakan kopi dan durian. Makanya kita namakan komunitasnya kopidurian," kata Rivo. 

Kopidurian CC diprakarsai oleh Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung. 

Pramono pun hingga saat ini masih aktif bersepeda. Kemampuannya pun juga tak bisa dianggap remeh. Dalam sebuah video yang diposting @hartonohosea di akun media sosial Intagram, Promono disebut menggenjot sepedanya dengan kecepatan mencapai 57 km per jam. 

"Di Kuningan speed 57 kepsek kita @pramonoanungw masih nempel terus malah ditanjakan kuningan breakaway," tulis @hartonohosea. 

Kopidurian CC ketika gowes bareng ke Gunung Kelud, Jawa Timur. 

Kehebatan Pramono dalam bersepeda juga diakui oleh Rivo. Ia menyebut bahwa Pramono secara khusus berlatih teknik secara otodidak. Dan berhasil.

"Banyak yang tidak percaya kalau beliau itu kuat di usia 61 tahun dengan kesibukan yang sangat banyak. Beliau itu belajar teknik sendiri dan works. Jadi kalau tekniknya sudah benar, speed-nya juga bakal lebih cepat," imbuhnya. (Mainsepeda)

 

 


COMMENTS