Poin Sama, Kediri Dholo Jadi Penentu Persaingan Kategori Men 25-29 dan 30-34!


Atraksi utama Kediri Dholo KOM Challenge: Kelok 9.

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 akan jadi penentu perebutan posisi tiga besar di kategori kelompok umur Men 25-29 dan Men 30-34. Persaingan di kategori ini dipastikan akan berlangsung sengit, mengingat ada dua pembalap baik di Men 25-29 maupun Men 30-34 yang kini memiliki poin yang sama.

Di kategori Men 25-29 ada nama Maulana Kurniawan dan Markus Parcoyo yang memiliki poin sama. Keduanya kini mengoleksi 18 poin di Trilogi Jatim dari keikutsertaan mereka di Bromo KOM dan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM. Maulana Kurniawan kini berada di peringkat ketiga, sedangkan Markus Parcoyo di peringkat keemat, keduanya sebenarnya masih memiliki peluang juara, namun tipis. Posisi pertama kini dipegang oleh Wili Setiawan yang sudah mengantongi 35 poin, Wili juga sudah terdaftar di Kediri Dholo KOM. Jadi posisi akhir yang paling mungkin diraih keduanya adalah posisi kedua atau ketiga di klasemen akhir Trilogi Jatim.

Di Ijen KOM lalu, Markus sendiri merasa meleset dari targetnya. Sebenarnya ia menargetkan finis di posisi tiga besar. Namun salah perhitungan membuatnya terlempar ke posisi kelima.

“Saya berpikir di depan itu hanya ada tiga pembalap. Eh ternyata ada empat pembalap, ini yang membuat saya tidak terlalu ngepush di akhir,” ujar Markus.

Tanjakan Erek-Erek di Ijen bagi Markus memang menjadi penentuan. Ia merasa kehabisan tenaga setelah melintasi Erek-Erek.

|
Klasemen kategori Men 25-29

Markus merasa kurang maksimal di Ijen karena kurang persiapan. “Saya gak ada persiapan. Makan juga kurang terkontrol. Gorengan terus, dan gowes seadanya. Jadi mungkin inilah yang bikin saya habis di akhir," ujar cyclist yang berdomisili di Surabaya itu.

Sama halnya dengan Markus, Maulana pun merasa tidak maksimal di Ijen KOM. “Target saya sebenarnya tiga besar. Tapi saya hanya bisa finis di posisi keempat. Syukur masih berada di tiga besar klasemen,” ujar Maulana.

Maulana mengaku kehabisan energi di 5 km terakhir jelang finis. Ia lepas dari peloton depan karena kehabisan energi setelah ngepush di Gantasan hingga Erek-Erek. Maulana juga merasa persiapannya di Ijen KOM tidak maksimal.

“Intensitas latihan berkurang karena harus bagi waktu antara pekerjaan dan latihan gowes,” ungkapnya. Maulana baru tahun ini ia ikut Trilogi Jatim. Jadi, statusnya di Ijen juga sebagai debutan.

Tidak kalah sengit, pertarungan di kategori Men 30-34 akan menyajikan duel antara Kasiono Hadi dan Dwi Putra Fisabil yang kini mengoleksi poin yang sama dari keikutsertaan keduanya di Bromo KOM dan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM. Keduanya kini sama-sama mengoleksi 20 poin, Kasiono meraih posisi keempat di Bromo KOM (10 poin) dan Ijen KOM (10 poin). Sedangkan Dwi berada di posisi kelima di Bromo KOM (8 poin) dan posisi ketiga di Ijen (12 poin). Posisi pertama kini dipegang oleh Firman Hidayat dengan 40 poin.


Klasemen kategori Men 30-34

Ketika ditanya peluangnya di Kediri Dholo KOM, Kasiono Hadi mengaku optimis bisa meraih podium di Kediri Dholo KOM dan juga podium di klasemen akhir Trilogi Jatim. Nyatanya pernyataan Eno, sapaan akrab Kasiono Hadi ini bukan tanpa dasar. Di Kediri Dholo KOM 2022 lalu, Eno berhasil menjadi juara di rute yang terkenal dengan kelok 9 dan tanjakkan gigi satu itu, “Semoga bisa mempertahankan juara di Dholo. Persiapan harus saya matengkan ini," ujarnya kepada mainsepeda.

Sementara itu, , Dwi Putra Fisabil juga optimis untuk bisa meraih poin penuh di Kediri Dholo KOM. Meski berstatus sebagai debutan di Trilogi Jatim, Dwi mengaku termotivasi menjadi juara. "Saya baru tahu konsep Trilogi Jatim itu usai Bromo. Jadi kurang ngepush di Bromo. Selain itu karena Bromo digelar tak jauh setelah ramadan, jadi persiapannya kurang juga," kata cyclist asal MLA Racing Lamongan itu.

Di Bromo, Dwi memang hanya bisa finis di posisi kelima. Akhirnya ia hanya mendapatkan 8 poin. Begitu paham konsep klasemen Trilogi Jatim, Dwi semangat ngepush di Ijen.

Hasilnya positif. Ia bisa meraih podium ketiga. Capaian itu terbilang luar biasa karena Dwi belum pernah mencoba rute Ijen sampai Paltuding. Dwi mengaku akan berlatih ekstra agar bisa meraih hasil maksimal di Dholo. “Saya fokus latihan tanjakkan dan ditambah juga mempelajari profil tanjakkan Kediri agar persiapan saya semakin matang,” ucapnya.

Peserta yang terdaftar di semua rangkaian Trilogi Jatim nantinya akan mendapatkan bonus 20 poin. Dengan catatan mereka harus turun di ketiga event Trilogi Jatim. Patut dinantikan siapakah yang nantinya akan bisa menaklukkan kelok 9 dan tanjakkan gigi satu di Kediri Dholo KOM 2023 dan meraih juara di akhir Trilogi Jatim 2023.(Mainsepeda)


COMMENTS