Hadi Tombro Finish Badlands, Kisah Tablet Pereda Nyeri dari Bule Baik Hati


Hadi 'Tombro' di garis finis Badlands, Rabu malam (6/9) waktu Spanyol

Trihadi Siswanto berhasil menyelesaikan tantangan 750 km Badlands 2023 di Granada, Spanyol. Cyclist asal Sidoarjo itu menuntaskan ultra cycling di rute mayoritas gravel gurun tersebut dalam waktu dua hari 22 jam 15 menit (70 jam 15 menit). Memenuhi target pribadinya untuk finis tidak sampai tiga hari.

Cyclist yang akrab disapa Hadi Tombro itu finis Rabu waktu setempat. Start Minggu pagi, ia hanya tidur dua kali pada Senin dini hari dan Selasa malam waktu setempat. Juara adalah Rob Britton asal Kanada yang menuntakan event itu tidak sampai dua hari.

Alhamdulillah bisa finis, tidak sampai tiga hari seperti target pribadi. Ini adalah event sepeda terberat yang pernah saya ikuti, banyak pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga,” kata Hadi.


Hadi 'Tombro' ketika melewati kawasan gurun menuju kawasan pantai selatan Spanyol pada Selasa (5/9) waktu setempat

Hadi sebelumnya aktif di road race. Saat pandemi pada 2020, ia mulai menjajal ultra cycling. Mulai 300 km, 500 km, sampai menjadi juara Bentang Jawa kategori pair sejauh 1.500 km.

East Java Journey 2022 sejauh 1.200 km yang diselenggarakan Mainsepeda juga ia ikuti. Meski finis, di event itu ia tidak maksimal karena sebelum check point 1 RD sepedanya rusak, sehingga harus bersepeda single speed sampai ratusan KM.

Lalu datanglah kesempatan untuk menjajal event ultra cycling pertama di luar negeri, Badlands 2023. Cuaca dan makanan, menjadi hal baru sekaligus tantangan yang tidak pernah ditemui Hadi sebelumnya saat bersepeda di Indonesia.

”Pasti ada kaget, perlu adaptasi. Misalnya saya ingin makan nasi, namun sepanjang jalan nemu roti atau sandwich saja sudah untung, jadi di situ tantangannya, namun jadinya seru juga karena pengalaman baru,” paparnya.

Pada Selasa malam ketika ia beristirahat di wilayah provinsi Almeria, ia merasakan badannya kecapekan. Ia melewati kota, dan menuju semacam motel yang ada di sana. Saat itu sekitar pukul 20.00 waktu setempat.


Hadi Tombro melewati kawasan kota mati bekas daerah tambang di masa lampau pada Selasa (5/9) waktu Spanyol.

”Ternyata tidak ada resepsionis atau pun petugas yang bisa membantu untuk check in, jadinya ya tidur saja di bangunan motel. Ini juga pengalaman baru, kok ada penginapan pukul delapan malam tidak melayani kostumer,” ucapnya.

Meski tidak dapat kamar, di sana Hadi tidur cukup lama untuk ukuran cyclist  di event ultra cycling, tiga jam. Tengah malam, ia bangun lalu lancap gas menyelesaikan rute yang saat itu kurang sekitar 250 km.

Dari kawasan gurun, kali ini Hadi harus melintasi kawasan pantai selatan Spanyol. Kawasan pantai ini berseberangan lagsung dengan benua Afrika, dipisahkan oleh laut Mediterania.

”Menuju hari ketiga, perjalanan pada awalnya lancar, namun, sekitar 40 km menuju finis, saya merasakan ada masalah pada lutut kiri saya, sakit sekali untuk gowes. Saking sakitnya, akhirnya saya nuntun sepeda,” ungkap Hadi.


Sepeda Wdnsdy Journey KS yang menjadi tunggangan Hadi ketika melewati kawasan gurun Alto de Rodaquillar

Beberapa saat nuntun, ada peserta bule yang melintas. Saat itu, si bule menawarkan obat pereda nyeri. ”Aku tadi juga mengalami sakit pada lutut, minim tablet ini dua biji kondisi membaik,” kata Hadi menirukan tawaran si bule.

Hadi pun menerima tawan itu, dia dikasih dua tablet dan langsung diminum. Beberapa menit kemudian, lutut kirinya tidak lagi sakit, dia bisa tancap gas lagi untuk menyelesaikan 750 km Badlands 2023.

Hadi baru akan kembali ke tanah air 11 September nanti. Cukup lama ia di Spanyol, karena dia mengambil asumsi finis paling lambat sesuai cut off time yaitu tanggal 8 September. 

Well, selamat Mas Hadi Tombro. Sampai jumpa di event-event sepeda lain di tanah air dan manca negara.(Mainsepeda)


COMMENTS