Atraksi utama Kediri Dholo KOM Challenge: Kelok 9.

Persaingan Trilogi Jatim 2023 (East Java Trilogy 2023) kian dekat dengan puncak. Setelah berakhirnya EJ Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023, 29 Juli lalu, para cyclist saat ini bersiap menyambut event penutup, Kediri Dholo KOM Challenge 2023. Digelar 24 September mendatang, inilah seri penentu siapa yang akan menjadi juara umum. Tidak hanya di kategori Elite, persaingan sengit juga  tersaji di kelompok umur.

Ratusan peserta telah mendaftar Kediri Dholo KOM, melalui paket bundling tiga event trilogi. Bagi yang belum mengamankan slot Kediri Dholo KOM, pendaftaran single event dibuka pada 7 Agustus mulai pukul 08.00 WIB, dan ditutup pada 8 September.

Dalam dua tahun ini, Kediri Dholo KOM sukses menjadi salah satu event climbing paling populer di Indonesia. Tahun ini, Mainsepeda mengubah formatnya untuk memudahkan para cyclist agar lebih menikmati event ini. Sebelumnya, ini adalah event dua hari. Diawali dengan gowes bareng dari Surabaya ke Kediri, disusul dengan hari menanjak ke puncak dekat Air Terjun Dholo di Kabupaten Kediri.

Tahun ini, Kediri Dholo KOM menjadi event yang terfokus dalam satu hari. "Start di Kediri, finis di Tanjakan Dholo," ujar founder Mainsepeda, Azrul Ananda. 

Dengan format baru itu, harapannya, para peserta dari luar kota memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk bisa datang ke Kediri. Peserta akan mengawali event dengan bersepeda bersama keliling Kediri. Melintasi lokasi-lokasi menarik, seperti Simpang Lima Gumul yang mirip Arc Du Triomphe di Paris. Peserta kemudian regrouping, memulai prosesi lomba menuju Dholo.


Salah satu spot ikonik yang bakal dilewati peserta Kediri Dholo KOM Challenge, Simpang Lima Gumul.

Peserta rencananya juga akan melewati tetenger baru di Kediri, Bandara Dhoho yang operasionalnya akan dimulai Oktober atau paling lambat akhir tahun ini. Pada 17 Agustus nanti, rencananya akan dilaksanakan uji coba landing pertama di bandara yang memiliki landasan pacu 3.000 meter tersebut. Sebagai catatan, rute masih akan difinalisasi akhir bulan ini, termasuk bagian mana dari jalan di Bandara Dhoho yang akan dilalui.

Segmen tanjakan KOM masih sama dengan sebelumnya, sepanjang 17,5 km. "Masih sangat menantang, masih sangat iconic," kata Azrul.

Atraksi utama Kediri Dholo KOM Challenge masih sama, yaitu Kelok 9. Jalan berkelok-kelok dengan kemiringan konstan 17 persen. Azrul Ananda sering menyamakan segmen itu dengan Jalan Lombard yang kondang di San Francisco.

"Bagian ini seperti teater alam, karena ada tangga di kedua sisi, tempat orang bisa menonton dan menyoraki," ucapnya.


Banyak peserta Kediri Dholo KOM Challenge yang kesulitan menaklukkan tanjakan ikonik Kelok 9, mereka tidak menyerah, meskipun harus nuntun.

Sejak dua tahun digelar, tak sedikit peserta yang kesulitan menaklukkan segmen ini. Kalaupun berhasil, mereka seringkali gagal di "siksaan" kedua. Yakni tanjakan "Gigi 1" dengan kemiringan mencapai 24 persen. Tanjakan Gigi 1 tak jauh setelah peserta lepas dari Kelok 9.


Tanjakan Gigi 1 yang juga memberikan siksaan tak terlupakan bagi peserta Kediri Dholo KOM Challenge.

Sebagai penutup rangkaian Trilogi Jatim, Kediri Dholo KOM Challenge akan menjadi puncak penentuan pemenang. Jadi, di puncak Dholo, bukan hanya pemenang event yang mendapat penghargaan. Tapi juara overall Trilogi Jatim juga akan dinobatkan di sana. (mainsepeda)

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Antangin Bromo KOM X: Peserta dari 17 Negara, 31 Provinsi, 428 Komunitas