Dzaki Tutup Hari ke-17 di Lima Besar, Kans Salip Posisi ke-4 Terbuka

Luar biasa perjuangan Dzaki Wardana menaklukan tantangan Trans Am Bike Race (TABR) atau Trans America 2023. Ia selalu berupaya melebihi dari target yang dipatok. Meskipun di tiap perjalanannya selalu ada saja kendala.

Di hari ke-17, Dzaki berhasil menutup perjalanannya dengan berada di posisi lima besar klasemen peserta TABR 2023. Ia akhirnya melewati Andrew Backer, yang selama ini selalu berada di depannya.

Dzaki sendiri sejak awal tak menargetkan harus berada di posisi berapa. Ia hanya ingin finis sebelum 30 hari. Ia juga tak tergoda untuk segera mengkudeta posisi Backer, seperti harapan banyak warganet Indonesia yang mengikuti perjalanan Dzaki di TABR 2023.

Cyclist asal Tangerang itu beberapa kali menekankan perlunya mengatur strategi push dan recovery selama perjalanannya.

Dzaki berhasil menangkap Andrew Backer saat di sekitar Harrodsburg, Kentucky. Saat itu Backer keluar jalur. Lumayan jauh. Kemungkinan ia mengalami masalah dengan sepedanya.

Backer tampaknya memonitor bahwa Dzaki hendak mendahuluinya. Di map terlihat Backer kembali ke jalur TABR tidak lewat jalan utama. Saat kembali ke jalur itulah, Dzaki berhasil mendahului dan meninggalkan Backer.

Dari data terlihat, Backer mencoba memperpendek jarak dengan Dzaki dengan memilih istirahat lebih mundur. Backer baru istirahat sekitar dua jam setelah Dzaki rest. Dzaki memilih beristirahat di American Elite Inn di kawasan Hazard, Kentucky.

Di akhir hari ke-17, Dzaki berjarak 74 km atau 46 mil di depan Andrew Backer. Dzaki masih berpeluang mengejar pembalap nomor empat, Aidan Allcock yang saat ini berada 73 mil atau setara 117 km.

Di perjalanan hari ke-17, Dzaki sempat mengeluhkan dihajar hujan selama lebih dari dua jam perjalanannya. "Gawat cuacanya. Gak tahu kenapa tiap habis bersihkan sepeda dan barang-barang selalu kena hujan. Seperti ritual saja," canda Dzaki.

Ia mengaku perjalanannya di TABR merupakan ujian tersulit sepanjang mengikuti event-event sepeda. "Semua benar-benar diuji, fisik dan mental. Ibarat sekolah, ini ujian yang paling berat. Setiap hari dihancurkan oleh kondisi cuaca yang berubah cepat," katanya.

Menjelang Kamis dini hari, 22 Juni 2023 waktu setempat, Dzaki baru bisa beristirahat. Ia mendapatkan motel sedikit keluar dari jalur. "Tidak masalah. Besok kita hajar lagi. Apalagi besok elevasi gainnya paling berat, hampir 5.000. Perjalanan ini tinggal sedikit lagi, sabar. Doain saya terus. Terima kasih semua," pungkasnya.

Dzaki Wardana menjadi orang Indonesia pertama yang ikut TABR. Event itu rutin digelar sejak 2014. Rutenya sepanjang 6.720 km dengan elevasi total mencapai 53.000 meter. TABR start di Astoria, Oregon, 4 Juni 2023 lalu. Finisnya di Yorktown, Virginia.

Dzaki mencoba menaklukkan event bergengsi itu dengan menaiki sepeda brand Indonesia, Wdnsdy Journey KS. Sejak awal ia menargetkan bisa finis sebelum 30 hari. Rasanya ia bisa finis 20 harian.(mainsepeda) 

Saksikan Episode Terbaru Podcast Mainsepeda


COMMENTS