Dzaki Wardana memilih gowes santai di hari ke-11 Trans Am Bike Race (TABR) atau Trans America. Keputusan itu ia lakukan bagian dari strategi. Selain itu, Dzaki juga harus menyesuaikan kondisi di sepanjang rute gowesnya.

Cyclist asal Tangerang itu menargetkan bakal gowes sejauh 285-300 km. Ia menyebutnya strategi di hari kesebelas itu bagian dari recovery.

Di akhir hari ke-10, Dzaki memang memilih beristirahat cukup panjang. Sekitar 8 jam. Ia baru memulai gowes pukul 9 pagi (Kamis 15 Juni 2023 waktu sempat).  

Durasi istirahat yang cukup itu juga digunakan untuk mengisi ulang baterai power meternya. "Sejak start TABR belum pernah ngecharge," ujarnya.

Dzaki mengaku perlu melakukan recovery karena sejak beberapa hari lalu ia merasa badannya agak demam. "Tapi lumayan sudah tidur cukup. Plan-nya hari ini (hari ke-11) gowes 285 km. Semoga sampai tujuan nanti bisa langsung tidur," katanya.

Selain itu, Dzaki merasa saat ini waktu yang tepat untuk recovery. Sebab ia punya "tabungan kilometer" dari perjalanan sebelumnya. "Jadi tak perlu mikir yang depan dulu. Gowes santai saja. Happy dan dibawa tenang. Besok (di hari ke-12) baru ngegas lagi," ungkapnya.

Dzaki mengaku perjalanannya memang agak melambat. Penyebabnya saat ini ia menggunakan ban gatorskin.

"Dengan power yang sama, speed saya lebih melambat. Tapi tidak masalah karena ban ini memang menang di perlindungan. Nanti ketika sepertiga menuju finis saya coba pakai ban GT5000," ungkapnya.

Di awal-awal perjalanannya, Dzaki memang kerap bermasalah dengan ketahanan bannya. Akhirnya ia memutuskan ganti ban gatorskin.

Perjalanan Dzaki di hari ke-11 disambut dengan cuaca yang sangat kencang. Hujan juga diprediksi turun. "Sabar, yang penting bisa finis di Virginia dengan mengibarkan bendera merah putih. Tidak perlu memikirkan yang depan dulu. Tenang saja," ungkapnya.

Dzaki perlu mengulangi hal tersebut karena beberapa penggemarnya di Indonesia banyak yang menyemangati agar ia segera menyalip pembalap di depannya.

Hingga tulisan ini diturunkan (Jumat dini hari, 16 Juni 2023 waktu Indonesia), Dzaki berada di posisi ke-7 dari 46 peserta. Ia berjarak tak begitu jauh dari peserta nomor 6, Andrew Backer.

Dzaki Wardana menjadi orang Indonesia pertama yang ikut TABR. Event yang rutin digelar sejak 2014 itu memiliki rute sepanjang 6.720 km, dengan elevasi total mencapai 53.000 meter. Sejauh ini Dzaki sudah menempuh separo perjalanan TABR.(mainsepeda)

Ikuti pembahasan perjalanan Dzaki Wardana di TABR bersama Azrul Ananda dan Johnny Ray di Podcast Mainsepeda terbaru di bawah ini

Populer

Legenda Barcelona Akuisisi Israel-Premier Tech, Rebranding Jadi NSN Cycling
Fian Tiga Besar di Gravelista 2025, Hadi Tombro Kurang Beruntung
Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Il Lombardia 2025: Pogacar 'Pentakill' dan Lampaui Rekor Legenda Italia
Bluefire Ijen KOM 2025: Terpukau Keindahan Banyuwangi, Janji Kembali Ajak Keluarga Berlibur
Drama Setengah Ban, Raihan Juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Recovery Ride with BRCC, Menikmati Keindahan De Djawatan
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Dilepas Bupati Ipuk, 400 Cyclist Tantang Tanjakan HC
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Cyclist Jakarta Kompak Ingin Happy Ending di Paltuding