Tour de Ambarrukmo 2018: Reuni Sekaligus Refreshing Cyclist Indonesia

Ingin keluar dari rutinitas? Ingin refreshing dengan bersepeda? Bosan dengan rute bersepeda yang itu-itu saja? Segera cek kalender, cari even bersepeda yang cocok dengan jadwal pribadi. Hampir di seluruh Indonesia tersebar banyak even bersepeda.

Salah satunya, Tour de Ambarrukmo di Yogyakarta. Dibuat di pertengahan tahun, hari Sabtu 21 Juli dan bertempat di Jawa Tengah. Tentunya ini daya tarik utama. Peserta dari Jawa Timur, Jawa Barat dan seluruh Indonesia mudah menjangkau kota pelajar di selatan pulau Jawa ini.

Tour de Ambarrukmo 2018 diikuti 805 cyclist dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Amerika dan Eropa.

“Peserta tahun ini jauh lebih banyak daripada tahun lalu. Ada 805 peserta dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Amerika dan Eropa. Ini fantastis karena ini baru even kedua kami,” tutur Sendy Susanto, penyelenggara Tour de Ambarrukmo.

Mengambil start dari Pendopo Royal Ambarrukmo Hotel pukul 05.30 pagi, peserta langsung diajak “santai” dulu menuju pitstop satu pantai Parangtritis sejauh 43 km.

“Bahaya ini, dari start menurun terus, biasanya menipu, endingnya pasti nanjak nih!” komentar Yohan, anggota FratzCC dari Surabaya.

Setelah dari pitstop satu, langsung “dihajar” menanjak menuju Kopi Panggang sejauh 22 km. Di sinilah, ada perebutan KOM dan QOM sejauh 3,5 km menuju Simpang 3 Purwosari.

Sarah Virginia, pengguna Trek Domane SLR 7 Disc berhasil menjadi juara 1 QOM di tanjakan Panggang.

Setelah finis segmen KOM/QOM rute masih ada belasan kilometer dengan profil rolling. “Rasanya capek nih, naik turun terus. Turun bisa kencang, eh nanjak jadi pelan lagi. Kalo begini rasanya menyesal ikut even, tapi kalo tidak ikut even pasti lebih menyesal lagi. Serunya itu lo tidak bisa digantikan,” tutur Irwan Limantara, cyclist dari Banjarmasin.

Setelah beristirahat di Kopi Panggang. Peserta melanjutkan rute menuju candi Prambanan. Ini yang jadi daya tarik utama. “Prambanan jadi mandatory pitstop untuk even Tour de Ambarrukmo. Lokasinya luas, rindang dan cocok untuk foto-foto ikon kota Yogya,” imbuh Sendy.

Candi Prambanan dipilih oleh lady cyclist ini sebagai lokasi foto paling favorit. 

Selepas pitstop 3 candi Prambanan, ada sensasi kedua yang disiapkan oleh Sendy dan tim Tour de Ambarrukmo. “Kita buat perebutan KOM/QOM kali kedua di kawasan Pager Jurang sejauh 4,3 km. Buat cyclist yang non peserta KOM/QOM nanti belok ke kiri. Buat peserta balap beloknya ke kanan, ya!” teriak Dewo Pratomo, MC sekaligus even organizer Tour de Ambarrukmo ini saat memberi brifing di pitstop 3 Candi Prambanan.

“Sengaja ada dua perebutan gelar KOM/QOM biar lebih seru dan ini mungkin adalah even pertama yang dua kali melombakannya,” cetus Sendy. Tidak melulu serius dan tegang dengan lomba. Dewo Pratomo, bos Otak-Otak Even Organiser memberi banyak gimmick untuk cyclist.

Ada segerombolan banci yang siap menggoda cyclist tepat di ujung finis KOM pertama di Panggang. “Cyclist megap-megap mengayuh sepedanya menanjak, kita godain dengan banci. Jadi seru, kan!” tutur Dewo tertawa.

Orawee Thongkam, cyclist dari Thailand sangat terkesan dengan Tour de Ambarrukmo. “Rutenya keren ada gunung dan pantai. Banyak sawah yang indah dan kita bisa bersepeda dalam peloton jadi tidak capek dan bisa menikmati pemandangan. Camilan dan minuman tidak kekurangan. Well organized event!” tukas lady cyclist pengguna Specialized S-Works ini.

Orawee Thongkam, cyclist asal Thailand yang sangat terkesan dengan even bersepeda Tour de Ambarrukmo ini.

Senada dengan Orawee, Mike Fong, cyclist asal Malaysia sangat puas. “Saya terpesona dengan candi Prambanan. Sangat mengagumkan! Ini even kedua saya di Indonesia setelah Tour de Bintan. Pasti ingin kembali bersepeda ke Indonesia. Its awesome!” puji arsitek pengguna Bastion ini.

Rangkaian acara turing sepeda yang didukung oleh Antangin, Trek Indonesia, Bali Breeze, Honda Anugerah Sejahtera, Bakpiaku, Isoplus, Dagadu dan Bank BPD DIY ini selesai pukul 13.30 di Pendopo Royal Ambarrukmo Hotel lagi dan seluruh cyclist mendapatkan piagam dan medali serta dijamu dengan makan siang yang lengkap. “Saat-saat inilah paling keren bisa silahturahmi dengan seluruh teman-teman cyclist yang biasanya hanya ketemu di medsos dan whatsapp group saja,” tutup Melia Sutedja, cyclist asal Jakarta. (mainsepeda)

 

Makanan lengkap tersedia di tempat finis Tour de Ambarrukmo di Pendopo Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta. 

 


COMMENTS